Sabtu, 08 Desember 2012

MATA KETIGA CHAKRA AJNA ATAU PINEAL GLAND




Pineal Gland adalah suatu kelenjar yang terletak pada modul otak manusia. Mengapa disebut ‘Pineal’, karena kelenjar ini berbentuk seperti ‘Pine’ cone atau ‘biji Pinus’. Secara horisontal ia terletak di diantara dan di atas kedua mata; sehingga jika ditarik garis sambung antara dua mata dan titik lokasi kelenjar, maka akan terbentuk sebuah segitiga.

Ini sebabnya Pineal Gland disebut juga sebagai mata ketiga ‘the Third Eye’. Perempuan di India sekitarnya berkebiasaan untuk mereplikasi mata ketiga ini dengan tanda bulat di atas kedua mata.
Tiga titik mata/trisula/trinitas/tritangtu inilah yang merupakan konsep ketuhanan, dimana ujung sula ini yang merupakan ‘stargate’ atau jembatan untuk mengakses jejaring kesadaran semesta (universal consciousness network).

Pada tataran manusia, ujung sula ini terletak pada Pineal Gland tersebut , atau crown chakra (chakra mahkota) yang juga terhubung langsung dengan solar chakra (chakra matahati).
Pada tataran kosmos bumi, ujung sula ini terletak pada ujung-ujung antenna bumi, yakni Piramida, Pagoda, Candi, dan gradian variasinya, misal Menhir seperti di Gunung Parahyang (Parang), Punden berundak misal Gunung Padang, Dolmen misal Stonehenge di Inggris, dll.
Ujung-ujung sula yang terletak pada chakra mahkota ini bisa diasosiasikan dengan antenna wireless dari suatu Client PC (komputer personal) yang mengakses jejaring jagat yang semuanya bermuara pada Server dari semua sula (semua mata), yakni Matahari, sebagai pusat kosmos dari Galaksi dimana kita berada.

Agar komunikasi antara Client dengan Server terjalin secara efisien, maka getaran frekuensi dari antenna Client haruslah selaras (tuned-in) dengan frekuensi Servernya. Seperti Radio frekuensi, supaya bisa menerima informasi dari pusat, maka channel-nya harus di selaraskan (Chanelling).

Vibrasi frekuensi antena kita bisa diselaraskan dengan cara menyetel badan kita pada keadaan meditatif, misal Meditasi, dzikir dll. sesuai dengan keyakinan masing-masing, yang dipusatkan pada chakra tertentu dari tubuh kita, yang mana setiap chakra memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda.

Sedangkan pada Piramida, Candi dsb, penyelarasan ini bisa dilakukan dengan menggunakan suatu “Tuner” frekuensi, misal Kristal, atau juga bisa dengan mengkonsentrasikan akumulasi vibrasi chakra kita melalui suatu ritual massa.

Pineal gland sebagai mata ketiga, disadari atau tidak, sudah banyak disimbolisasikan oleh manusia, misal dengan patung Pine Cone pada bangunan Vatikan di Roma, juga pada tongkat Paus, juga pada banyak piktogram bangunan bersejarah.

Mata ketiga ini, dalam bahasa populernya kadang disebut sebagai “Indera ke enam”, yakni Indera yang berfungsi untuk ‘sensing’ hal hal yang bersifat metafisis dan spiritual. Makin kuat indera ke enamnya, makin mudah kita “berkomunikasi” dengan Tuhan.

Konon pada jaman dahulu Indera inilah yang lebih banyak digunakan daripada Indera lainnya. Semakin lama semakin jarang digunakan, sehingga secara fisik Pineal Gland ini, seiring evolusi, semakin mengecil dan mengkerut (rudimenter). Jadi jaman dahulu, kita lebih bisa mengakses informasi semesta, misal, kapan Gunung Merapi meletus, gempa, bahkan kapan suatu daun akan jatuh, tanpa bantuan suatu alat.

Tidak ada komentar: