Patah hati, stress, dikejar oleh tenggat waktu, berbicara di depan umum, berada di puncak kemacetan, terbelit masalah keuangan, keretakan hubungan, ini adalah sedikit dari sekian banyak contoh hal-hal yang dapat merangsang ketidakstabilan emosi dalam di kehidupan anda. Beberapa pertanda dari
ketidak stabilan emosi diantaranya adalah : sakit kepala, kelelahan, ketegangan pada otot, depresi, mudah marah, khawatir, hilang ingatan, tidak memiliki selera humor, gelisah, makan berlebihan, merokok, minum bahkankecanduan obat.
Dibutuhkan solusi yang tepat dan tidak membahayakan diri untuk mengatasi hal-hal tersebut. Brainwave Audio MP3 therapy bisa jadi merupakan salah satu solusi yang ampuh, murah namun tetap cespleng !
Brainware adalah sebuah file dalam format mp3, yang berisi pesan-pesan subliminal untuk memasuki alam bawah sadar dan memanipulasi nya sesuai kegunaan nya masing-masing. Dengan Brainware, maka otak akan mendapat afirmasi-afirmasi dalam bentuk kode- kode suara seperti ombak & getaran pikiran.
Brainware bukanlah program sesat atau ilmu hitam, seperti yang sebagian kecil orang berpikiran bahwa Brainware berisi pesan-pesan sesat rahasia. Brainware adalah inti dari teknologi muktahir masa kini, karena di buat dengan ilmu pengetahuan khusus ! Cara pakai, cukup dengarkan melalui headset atau headphone sampai durasi Brainware tersebut berakhir. Selama mendengarkan, di usahakan untuk selalu terpejam dan memberikan sugesti kepada diri sesuai yang berhubungan dengan Brainware tersebut kepada diri sendiri sambil memusatkan pikiran pada tengah dahi Riset selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa gelombang otak tidak hanya menunjukkan kondisi pikiran dan tubuh seseorang, tetapi dapat juga distimulasi untuk mengubah kondisi mental seseorang. Dengan mengkondisikan otak agar memproduksi atau mereduksi jenis frekuensi gelombang otak tertentu, maka dimungkinkan untuk menghasilkan beragam kondisi mental dan emosional. Selama bertahun-tahun, kegunaan Terapi Gelombang Otak – proses meningkatkan kondisi gelombang otak normal anda telah diakui oleh banyak ilmuwan dan praktisi medis.
Kegunaannya tidak hanya terbatas pada hal-hal berikut ini: penyembuhan penyakit temporer, mengurangi stress, depresi, kegelisahan, mengatasi sulit tidur, memudahkan relaksasi dan meditasi.
Dalam Paket Brainwave Audio MP3 Therapy ini berisi Kumpulan MP3 yang harus didengarkan melalui headset stereo, dengan aneka ragam manfaat. Untuk mendapat manfaat besar perubahan yang signifikan, gunakansecara teratur.
ACCELERATED LEARNING–PHASE A
( http://www.4shared.com/file/125148247/d16745ca/Accelerated_Learning_-_Phase_A.html )
Mempercepat pemahaman Anda terhadap materi dalam proses pembelajaran.
ACCELERATED LEARNING–PHASE B
( http://www.4shared.com/file/125169867/2cba969b/Accelerated_Learning_-_Phase_B.html )
Mempercepat pemahaman Anda terhadap materi dalam proses pembelajaran.
ASSERTIVENESS TRAINING ( http://www.4shared.com/file/125142197/93265ba/Assertiveness_Training.html )
Melatih diri Anda untuk lebih berani mengungkapkan sesuatu.
RELAXATION ( http://www.4shared.com/file/125168952/ce833c85/Relaxation.html )
Membantu Anda untuk memasuki kondisi relaksasi yang lebih dalam.
SUPERCHARGE YOUR METABOLISM ( http://www.4shared.com/file/125164065/3ecd7ed2/Supercharge_Your_Metabolism.html )
Meningkatkan sistem metabolisme dalam tubuh Anda.
A POSITIVE IMPRESSION ( http://www.4shared.com/file/123535686/b5d7e16d/A_Positive_Impression.html )
Menciptakan kesan positive pada diri Anda.
FALLING DEEPER IN LOVE ( http://www.4shared.com/file/123540071/2d583891/Falling_Deeper_Inlove.html )
Membantu Anda menemukan kembali rasa cinta dalam diri Anda.
FASTER NEURONS (http://www.4shared.com/file/123577575/f6897c0a/Faster_Neurons.html )
Menstimulasi kinerja otak Anda untuk menjadi lebih aktif.
SUPERCHARGE YOURSELF ESTEEM ( http://www.4shared.com/file/123668025/6ea201ec/Supercharge_Your_Self_Esteem.html )
Membantu Anda menemukan kembali rasa penghargaan terhadap diri Anda sendiri.
WEIGHTLOSS BODY IMAGE ( http://www.4shared.com/file/123671372/cf9fb869/Weight_Loss_Body_Image.html )
Membantu Anda menciptakan tubuh ideal Anda.
DEALING WITH NEGATIVE PEOPLE ( http://www.4shared.com/file/121947296/53b1bd39/Dealing_With_Negative_People.html )
Membantu Anda menghadapi keluhan dari orang atau lingkungan yang negatif.
GENERAL STRESS REDUCTION ( http://www.4shared.com/file/121962038/7c0f88/General_Stress_Reduction.html )
Mereduksi stress yang Anda alami dalam kegiatan Anda sehari-hari.
INHIBIT YOUR FEAR OF BEING ABANDON
( http://www.4shared.com/file/121976783/c317a7a9/Inhibit_Your_Fear_Of_Being_Abandon.html )
Mengatasi rasa takut Anda akibat di tinggalkan oleh orang-orang terdekat Anda.
LETTING GO OF A HEADACHE ( http://www.4shared.com/file/121978726/a94dcc9f/Letting_Go_Of_A_Headache.html )
Membantu Anda untuk melepaskan rasa sakit kepala anda.
STOP THINKING YOU ARE STUPID ( http://www.4shared.com/file/121971447/f75eaa5c/Stop_Thinking_You_Are_Stupid.html )
Membuat Anda berhenti berpikir bahwa Anda adalah orang yang gagal.
A PEACEFUL MOMENT ( http://www.4shared.com/file/120323537/dcd83985/APeaceful_Moment.html )
Menciptakan moment kedamaian dalam pikiran Anda.
FORGIVING YOUR PARENTS ( http://www.4shared.com/file/120327195/40528fa8/Forgiving_Your_Parents.html )
Memaafkan dan membebaskan
hambatan mental antara Anda dengan orang tua Anda.
HEAD CLEANING ( http://www.4shared.com/file/120330076/e6ad88a2/Head_Cleaning.html )
Membuat pikiran Anda lebih tenang dan menyingkirkan pengaruh pikiran negatif.
LETTING GO OFF SOMEONE ELSE (http://www.4shared.com/file/120333618/4177d17f/Letting_Go_Off_Someone_Else.html )
Memudahkan Anda untuk merelakan kepergian seseorang.
TUNE DOWN YOUR FEAR OF REJECTION
( http://www.4shared.com/file/120360762/3574e40f/Tune_Down_Your_Fear_Of_Rejection.html )
Mengurangi rasa takut dan dampak negatif akibat dari penolakan.
CHARISMA ENHANCEMENT ( http://www.4shared.com/file/118704787/fd4e546b/Charisma_Enhancement.html )
Meningkatkan karisma dan wibawa Anda.
GENERAL WELLNESS ( http://www.4shared.com/file/118706583/53ae8c97/General_Wellness.html )
Menciptakan kondisi yang lebih baik dalam hidup Anda.
KEEPING AN ERECTION ( http://www.4shared.com/file/118737889/44bfeb6f/Keeping_An_Erection.html )
Meningkatkan vitalitas pria dan
membuat lebih tahan lama.
MIND CLEANER ( http://www.4shared.com/file/118709652/cb226c43/Mind_Cleaner.html )
Menghilangkan dan menetralkan pikiran–pikiran negatif dalam diri Anda.
YOU ARE A GENIUS ( http://www.4shared.com/file/118742002/9059c575/You_Are_A_Genius.html )
Membangkitkan potensi genius dalam diri Anda.
CONFIDENCE BOOST ( http://www.4shared.com/file/116956470/ee283e88/Confidence_Boost.html )
Meningkatkan rasa kepercayaan diri Anda.
CONQUER FEAR PUBLIC SPEAKING ( http://www.4shared.com/file/117103124/27e33aa4/Conquer_Fear_Public_Speaking.html )
Membuat Anda menjadi lebih berani dan percaya diri untuk berbicara di depan umum.
ENHANCE CONCENTRATION ( http://www.4shared.com/file/117090144/a5408318/Enhance_Concentration.html )
Meningkatkan daya konsentrasi Anda selama belajar atau bekerja.
FORGING SELF CONFIDENCE ( http://www.4shared.com/file/117088023/9468da55/Forging_Self_Confidence.html )
Membantu membentuk rasa percaya diri Anda.
HEAL YOUR PAST ( http://www.4shared.com/file/117129951/3a6ba50/Heal_Your_Past.html )
Membantu anda sembuh dari trauma atau pengalaman di masa lalu.
MOTIVATION TO EXERCISE ( http://www.4shared.com/file/117104900/817cf53e/Motivation_To_Exercise.html )
Membuat Anda menjadi lebih termotivasi untuk melakukan olahraga.
NEUTRALIZE JEALOUSY ( http://www.4shared.com/file/117107713/19451721/Neutralize_Jealousy.html )
Menetralkan rasa cemburu dan iri hati yang berlebihan pada diri Anda atau pasangan Anda.
RECOVER FROM PHYSICAL EXHAUSTION
( http://www.4shared.com/file/117094903/de391550/Recover_From_Physical_Exhaustion.html )
Memulihkan diri dan stamina Anda dari kelelahan fisik.
RESOLVING INNER CONFLICT ( http://www.4shared.com/file/117100397/4c2fc955/Resolving_Inner_Conflict.html )
Mengatasi konflik yang terjadi dalam diri Anda dan membuat diri Anda menjadi lebih bahagia.
SLEEP BETTER ( http://www.4shared.com/file/116998437/310ff41d/Sleep_Better.html )
Membuat tidur Anda menjadi lebih nyenyak dan lelap.
Rabu, 19 Desember 2012
Senin, 17 Desember 2012
BELAJAR REIKI
KUNDALINI
Copas dari FB Oleh Eko Budi Santoso di REIKI KUNDALINI untuk KESEHATAN dan memBUKA HATI (Berkas) · Sunting Dokumen
Kundalini berasal dari bahasa sansekerta yang berarti gulungan. Kundalini adalah suatu kekuatan yang luar biasa yang dimiliki setiap orang yang letaknya di perineum yaitu diantara anus dan kemaluan .Banyak aliran yoga yang menganggap bahwa untuk memperoleh pencerahan( tingkat kebangkitan spiritual tertinggi yang dapat di capai seseorang ,dimana seluruh rahasia alam dan kehidupan diketahui dengan jelas ), seseorang harus membangkitkan kundalininya terlebih dahulu . Di masa lalu banyak orang yang tertarik dengan berbagai latihan yoga dan berusaha untuk melakukannya secara sungguh-sungguh .Mereka berpendapat bahwa seluruh kehidupan di dunia yang fana ini hanyalah impian belaka dan tujuan kehidupan yang sesungguhnya adalah mencapai kesadaran sejati dan pencerahan . Dengan berlatih yoga, mereka berharap dapat membangkitkan kundalini agar dapat mencapai kesadaran sejati, pencerahan. Dan persatuan dengan Ilahi ( Yoga ).
Setiap yang membahas Kundalini menceritakan bahwa Kundalini adalah sebuah kekuatan yang dapat memberikan berbagai kekuatan psikis yang luar biasa pada seseorang. Kundalini berasal dari kata sansekerta yang berarti gulungan. Dalam keadaan tidur, Kundalini berbentuk sebuah gulungan tiga setengah lingkaran di bawah tulang ekor. Saat bangkit, kundalini akan merambat keatas melalui tulang ekor dan tulang punggung untuk mencapai puncak kepala (mahkota). Kundalini biasa juga disebut sebagai Dewi Ular karena bentuknya yang bergulung saat tidur dan kenaikannya yang tidak selalu lurus.
Saat merambat keatas, Kundalini akan melakukan pembersihan-pembersihan dari seluruh hambatan dan karma-yaitu akibat dari setiap interaksi dalam bentuk perbuatan ataupun pemikiran-termasuk yang berasal dari seluruh kehidupan yang lalu. Apabila Kundalini mencapai sebuah pusat energi eterik (cakra), cakra tersebut akan terbuka, dan kemampuan psikis dari cakra tersebut mulai aktif. Proses kebangkitan kundalini dikatakan sempurna setelah kundalini membuka cakra mahkota, sehingga yang bersangkutan dapat mencapai pencerahan.
Manfaat kebangkitan kundalini secara umum dapat dikategorikan untuk :
Memperoleh kemampuan psikis
Harus disadari bahwa mereka harus melewati proses yang cukup panjang . Memang untuk memperoleh kemampuan psikis , ada jalan pintasnya . Tenaga kundalini dapat langsung di arahkan pada sebuah cakra yang mempunyai kemampuan khusus yang diinginkan . Misalnya seseorang yang punya keinginan untuk dapat melihat maka energi kundalini dibelokkan ke cakra ajna untuk melakukan pembersihan .Setelah bersih barulah kemampuan psikis timbul. Tetapi membangkitkan kundalini untuk tujuan psikis sangat tidak di sarankan karena akan menghambat tujuan utama dari kundalini yaitu untuk mencapai kesadaran sejati , pencerahan dan persatuan dengan Ilahi (Yoga )
Peningkatan spiritual ,mencapai kesadaran sejati dan pencerahan
Dengan bangkitnya kundalini maka energi kundalini akan dapat dipergunakan untuk membersihkan jalur energi dan cakra-cakra secara menyeluruh yang mana dengan pembersihan yang maksimal pada jalur energi dan cakra- cakra maka tubuh seseorang akan menjadi lebih bersih(sehat jasmani dan rohani ) , emosi seseorang akan lebih terkontrol , kesadaran akan meningkat dan hubungan kepada Tuhan akan menjadi lebih baik.
Di India , banyak orang meninggalkan kehidupan normalnya dan mengkhususkan diri dalam kehidupan spiritual . Mereka berusaha membangkitkan kundalini dengan melakukan berbagai latihan dengan sungguh –sungguh . Orang-orang ini melakukan latihan –latihan teratur dalam waktu yang cukup panjang sampai beberapa puluh tahun. Namun yang berhasil amatlah sedikit. Jadi dapat dikatakan bahwa kundalini pada masa silam hanyalah semacam legenda saja . Tetapi zaman telah berubah , banyak pendapat yang mengatakan bahwa saat ini adalah zaman kebangkitan spiritual ,yang mana kebangkitan kundalini akan dapat di capai dengan jauh lebih mudah . Salah satu cara termudah untuk pembangkitan kundalini adalah dengan mengikuti lokakarya Reiki Tummo.
Energi kundalini digunakan untuk meningkatkan kesadaran, yang mana pembersihan dimulai dari bawah ke atas. Gabungan dari Reiki & Tummo ini akan membersihkan tubuh anda dengan sangat cepat sekali . Dengan terbukanya seluruh jalur sushumna ( yang di dapat dari attunement Reiki Tummo tingkat I ) maka seluruh simpul cakra yang berada di sepanjang sushumna di buka, termasuk simpul Wisnu pada akar cakra jantung dan simpul Rudra pada akar cakra ajna . Sehingga sushumna anda telah tembus mulai dari cakra dasar sampai dengan cakra mahkota. Seorang praktisi mencapai sebuah hasil yang biasanya membutuhkan waktu belasan sampai dengan puluhan tahun.
Dengan attunement Reiki Tummo tingkat II barulah kundalini akan di bangkitkan dan energi kundalini yang terbuka dari gulungan dengan mudah akan dapat mengalir sepanjang sushumna untuk keluar dari cakra mahkota .Energi kundalini ini akan melakukan pembersihan secara terus menerus , mengikis kotoran-kotoran yang berada di sepanjang sushumna dan menyeret kotoran-kotoran ke atas untuk dikeluarkan dari cakra mahkota.
Jadi dengan attunement Reiki Tummo tingkat II anda akan memperoleh manfaat nyata yaitu kundalini anda bangkit seketika sehingga anda mulai dapat melakukan latihan-latihan kundalini untuk membersihkan jalur energi dan cakra-cakra dengan aman sehingga spiritual anda akan meningkat , dan juga anda akan mendapatkan suatu tehnik penyaluran energi yang bermanfaat utk menyembuhkan diri sendiri maupun orang lain dari penyakit-penyakit fisik, mental dan emosional.
Ada satu hal lagi yang menarik yang dipelajari di Reiki Tummo , yaitu tentang hati . Hati yang merupakan kunci hubungan kita kepada Tuhan , di perkenalkan sejak lokakarya tingkat I dan akan diulas lebih mendalam di lokakarya-lokakrya selanjutnya . Manfaat yang sangat terasa adalah praktisi akan dapat berdoa dengan lebih baik sesuai agama masing-masing , dapat lebih banyak menggunakan hati dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat lebih santai dan tenang dalam kehidupan sehari-hari.
Semua hal mengenai Kundalini dibahas lebih dalam & diperkuat lagi melalui Lokakarya Kundalini, dimana setelah Lokakarya Reiki Tummo tingkat 2 anda sudah mengetahui Kundalini anda sudah dibangkitkan secara aman & seketika, dan melalui Lokakarya ini Kundalini anda akan dibuat lebih aktif & mempercepat proses pembersihan, untuk mendapatkan peningkatan maksimal lagi bagi diri anda.
Sumber: www.padmajaya.com
Minggu, 16 Desember 2012
Manfaat Tepung Terigu Untuk Luka bakar /
KEAJAIBAN TEPUNG TERIGU MENGOBATI LUKA TERBAKAR API
(berbagi ilmu yang bermanfaat)
Edisi ini saya mencoba berbagi ilmu pengetahuan buat pengunjung blog saya ini mengenai kesehatan dan pengobatan terhadap luka bakar pada Tubuh, semoga informasi ini memberikan manfaat yang sangat berguna buat kita semua bila suatu waktu mengalami musibah kebakaran pada anggota tubuh kita sendiri atau dapat pula di bagikan ke teman2 lain tetangga saudara dan siapa saja untuk menghidari cacat dan rasa sakit yg membuat penderitaan.
Saya pernah membaca satu Berita di blog artikel interaktif untuk kesehatan dgn informasi sebagai berikut:
Pada suatu hari saya memasak jagung dan menusukkan garpu ke jagung yang sedang direbus dalam air mendidih, untuk mengetahui apakah jagung itu sudah matang. Tetapi garpu itu meleset dan akibatnya tangan saya masuk ke dalam air mendidih itu.
Teman saya, seorang veteran tentara Vietnam, masuk ke dalam rumah ketika saya sedang menjerit kesakitan. Dia bertanya, apakah saya punya tepung terigu. Saya ambil sekantung terigu dan teman saya langsung memasukkan tangan saya yang terkena air panas itu ke kantung terigu itu. Dia mengatakan agar saya membiarkan tangan saya terendam tepung terigu selama 10 menit. Kemudian dia bercerita bahwa suatu ketika di Vietnam dia melihat ada orang yang terbakar. Semua orang yang melihat panik dan ada orang, entah siapa, yang melemparkan sekarung terigu ke tubuh orang itu untuk memadamkan api. Ternyata bukan saja apinya padam, tapi tubuh orang itu sama sekali tidak melepuh terkena api.
Mendengar cerita itu, saya membiarkan tangan saya selama 10 menit di dalam kantung terigu itu. Ketika saya menarik keluar tangan saya, kulit tangan saya sama sekali tidak ada yang merah atau melepuh, dan TIDAK SAKIT.
Sekarang saya selalu menyediakan sekantung tepung terigu di dalam lemari es. Setiap kali tangan saya terkena sesuatu yang panas, saya memasukkannya ke kantung terigu itu. Kulit saya tidak pernah satu kali pun menjadi merah, hitam, atau melepuh.
Tepung dingin terasa lebih enak/nyaman daripada tepung hangat (suhu kamar).
Mujizat. Simpanlah selalu sekantung tepung terigu di lemari es. Suatu saat Anda akan bersyukur bahwa ada terigu di sana. Ketika lidah saya terbakar minuman panas, saya bubuhi tepung terigu dan membiarkan tepung terigu tetap di lidah selama 10 menit. Ternyata sakitnya hilang dan tidak ada bekas terbakar. Cobalah.
Janganlah menyiram bagian tubuh yang terbakar (terkena benda panas) dengan air dingin dulu. Langsung masukkan dan rendam di kantung tepung terigu selama 10 menit, dan saksikanlah/ rasakanlah suatu keajaiban.
Selamat Mencoba dan jangan lupa bagikan berita ini ke sahabat anda yang lainnya....Indahnya berbagi untuk sesama
"wassalam Deus Miratza."
(berbagi ilmu yang bermanfaat)
Edisi ini saya mencoba berbagi ilmu pengetahuan buat pengunjung blog saya ini mengenai kesehatan dan pengobatan terhadap luka bakar pada Tubuh, semoga informasi ini memberikan manfaat yang sangat berguna buat kita semua bila suatu waktu mengalami musibah kebakaran pada anggota tubuh kita sendiri atau dapat pula di bagikan ke teman2 lain tetangga saudara dan siapa saja untuk menghidari cacat dan rasa sakit yg membuat penderitaan.
Saya pernah membaca satu Berita di blog artikel interaktif untuk kesehatan dgn informasi sebagai berikut:
Pada suatu hari saya memasak jagung dan menusukkan garpu ke jagung yang sedang direbus dalam air mendidih, untuk mengetahui apakah jagung itu sudah matang. Tetapi garpu itu meleset dan akibatnya tangan saya masuk ke dalam air mendidih itu.
Teman saya, seorang veteran tentara Vietnam, masuk ke dalam rumah ketika saya sedang menjerit kesakitan. Dia bertanya, apakah saya punya tepung terigu. Saya ambil sekantung terigu dan teman saya langsung memasukkan tangan saya yang terkena air panas itu ke kantung terigu itu. Dia mengatakan agar saya membiarkan tangan saya terendam tepung terigu selama 10 menit. Kemudian dia bercerita bahwa suatu ketika di Vietnam dia melihat ada orang yang terbakar. Semua orang yang melihat panik dan ada orang, entah siapa, yang melemparkan sekarung terigu ke tubuh orang itu untuk memadamkan api. Ternyata bukan saja apinya padam, tapi tubuh orang itu sama sekali tidak melepuh terkena api.
Mendengar cerita itu, saya membiarkan tangan saya selama 10 menit di dalam kantung terigu itu. Ketika saya menarik keluar tangan saya, kulit tangan saya sama sekali tidak ada yang merah atau melepuh, dan TIDAK SAKIT.
Sekarang saya selalu menyediakan sekantung tepung terigu di dalam lemari es. Setiap kali tangan saya terkena sesuatu yang panas, saya memasukkannya ke kantung terigu itu. Kulit saya tidak pernah satu kali pun menjadi merah, hitam, atau melepuh.
Tepung dingin terasa lebih enak/nyaman daripada tepung hangat (suhu kamar).
Mujizat. Simpanlah selalu sekantung tepung terigu di lemari es. Suatu saat Anda akan bersyukur bahwa ada terigu di sana. Ketika lidah saya terbakar minuman panas, saya bubuhi tepung terigu dan membiarkan tepung terigu tetap di lidah selama 10 menit. Ternyata sakitnya hilang dan tidak ada bekas terbakar. Cobalah.
Janganlah menyiram bagian tubuh yang terbakar (terkena benda panas) dengan air dingin dulu. Langsung masukkan dan rendam di kantung tepung terigu selama 10 menit, dan saksikanlah/ rasakanlah suatu keajaiban.
Selamat Mencoba dan jangan lupa bagikan berita ini ke sahabat anda yang lainnya....Indahnya berbagi untuk sesama
"wassalam Deus Miratza."
Kamis, 13 Desember 2012
CAHAYA ILAHI DALAM TASAWUF DAN REIKI
(Diintisarikan oleh Jokotry dari Buku Mukjizat Tasawuf Reiki, karya Syamsul Bakri)
Tasawuf dan Reiki merupakan olah spritual yang keduanya mempunyai implikasi positif bagi kualitas hidup manusia, baik secara fisik, psikis, maupun spiritual. Energi Reiki disediakan Allah di alam semesta. Ia bisa diakses oleh siapa saja untuk membersihkan dan menyelaraskan tujuh lapis tubuh manusia ; tubuh fisik, psikis, atau emosi, mental, intuisi, atma, cahaya (monade) maupun tubuh spiritual. Hal yang sama juga menjadi perhatian dalam Tasawuf dengan upaya Tazkiyyah Al Nafs (penyucian jiwa) melalui jalan takhalli (pembersihan diri dari energi negatif) dan tahalli (pemurnian diri dengan energi positif).
Reiki dan Tasawuf merupakan dua tradisi, yang di samping memiliki perbedaan-perbedaan historis dan keterikatannya dengan tradisi agama tertentu juga memiliki persamaan-persamaan . Perbedaan itu terletak pada bahwa Reiki tidak terkait dengan sejarah dan praktik agama tertentu, sedangkan Tasawuf terlahir dari rahim Islam dan menjadi bagian integral dari manifestasi Islam. Tasawuf adalah spiritualisme Islam yang juga sering disebut sufisme (paham orang-orang sufi). Praktisi Tasawuf disebut SUFI.
Adapun persamaan kerangka epistemologis antara praktik spiritual Tasawuf dan Reiki dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tasawuf dan Reiki merupakan olah spritual yang keduanya mempunyai implikasi positif bagi kualitas hidup manusia, baik secara fisik, psikis, maupun spiritual. Energi Reiki disediakan Allah di alam semesta. Ia bisa diakses oleh siapa saja untuk membersihkan dan menyelaraskan tujuh lapis tubuh manusia ; tubuh fisik, psikis, atau emosi, mental, intuisi, atma, cahaya (monade) maupun tubuh spiritual. Hal yang sama juga menjadi perhatian dalam Tasawuf dengan upaya Tazkiyyah Al Nafs (penyucian jiwa) melalui jalan takhalli (pembersihan diri dari energi negatif) dan tahalli (pemurnian diri dengan energi positif).
Reiki dan Tasawuf merupakan dua tradisi, yang di samping memiliki perbedaan-perbedaan historis dan keterikatannya dengan tradisi agama tertentu juga memiliki persamaan-persamaan . Perbedaan itu terletak pada bahwa Reiki tidak terkait dengan sejarah dan praktik agama tertentu, sedangkan Tasawuf terlahir dari rahim Islam dan menjadi bagian integral dari manifestasi Islam. Tasawuf adalah spiritualisme Islam yang juga sering disebut sufisme (paham orang-orang sufi). Praktisi Tasawuf disebut SUFI.
Adapun persamaan kerangka epistemologis antara praktik spiritual Tasawuf dan Reiki dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pertama, baik di dalam Tasawuf maupun Reiki, keduanya mengenal ritual awal yang disebut inisiasi (attunement, ijazah). Seorang calon murid baru akan menjadi murid dan praktisi dapat menjalankan pola olah psiko-spiritual setelah mendapat attunement (penyelarasan) oleh master Reiki. Begitu juga di dalam Tasawuf, identitas sebagai murid Thariqah baru dimiliki setelah melakukan bai'at (sumpah setia) yang kemudian oleh master sufi (syaikh, mursyid) seorang murid diberi wewenang dalam bentuk ijazah untuk mengikuti laku-laku spiritual. Inisiasi (attunement, ijazah) ini merupakan ritual universal dalam seluruh lembaga tarekat dan reiki. Inisiasi dimaksudkan untuk menyelaraskan organ-organ ruhani calon murid agar dapat melakukan aktifitas dalam tradisi spiritual yang akan dijalani.
Dengan demikian, jelas bahwa secara epistemologis, ilmu dasar spiritual dalam Tasawuf dan Reiki diperoleh melalui Transfer Energi "Langit" (Energi Illahi) yang hanya dapat dilakukan oleh seorang master Reiki (dalam tradisi reiki) dan master sufi atau mursyid (dalam tradisi tasawuf) atas izin Allah SWT.
Dengan demikian, jelas bahwa secara epistemologis, ilmu dasar spiritual dalam Tasawuf dan Reiki diperoleh melalui Transfer Energi "Langit" (Energi Illahi) yang hanya dapat dilakukan oleh seorang master Reiki (dalam tradisi reiki) dan master sufi atau mursyid (dalam tradisi tasawuf) atas izin Allah SWT.
Selanjutnya, pengembangan teori spiritual di dapat melalui pelajaran dan pengalaman individual.Kedua, persamaan yang dimiliki Tasawuf dan Reiki adalah sikap no mind atau tawakkal sebagai sikap baku, yaitu sikap tanpa konsentrasi apapun. Hanya dengan sikap no mind (pasrah kepada prakarsa ilahi, tanpa menggunakan kekuatan pikiran) praktik Reiki dan Tasawuf dapat dilakukan. Energi Reiki akan bekerja dengan kecerdasannya secara otomatis sesuai niat praktisi tanpa perlu diatur oleh praktisi.
Ketiga, konsep-konsep spiritualitas yang tinggi yang ditekankan dalam Tasawuf dan Reiki adalah menuju kesadaran ruhaniyyah, yaitu kesadaran bahwa manusia tidak sekedar makhluk fisik-jasmaniah. Kesadaran ini begitu penting untuk peningkatan kualitas spiritual manusia. Karena itulah maka keduanya memiliki pola-pola ritual khusus seperti dzikir dan meditasi (muraqobah) untuk meningkatkan kesehatan, keselarasan dan keseimbangan dalam arti luas. Keduanya memiliki paradigma dasar bahwa penting bagi manusia untuk menarik energi ilahi untuk membersihkan diri (self healing) dengan cara pembersihan tubuh dari segala bentuk energi negatif (takhalli) dan menghias diri dengan energi positif (tahalli). Tasawuf dan Reiki memiliki basis psikologis yang sama, yaitu upaya untuk mengakses energi Allah SWT, yang disebut energi ilahi (reiki) atau di dalam Tasawuf disebut Nur Muhammad dan menyalurkannya untuk penempaan bathin. Hal ini dimaksudkan untuk perluasan kesadaran menuju kesadaran yang lebih tinggi dari sekedar kesadaran sebagai makhluk fisik.
Keduanya memiliki tujuan eksistensial yang sama, yaitu meneguhkan manusia sebagai makhluk dwi tunggal. Tasawuf merupakan olah spiritual untuk pembersihan diri menuju kesucian sebagai prasyarat pendekatan kepada Allah SWT. Hal yang sama juga merupakan tradisi baku Reiki yang ditujukan untuk pembersihan diri dari berbagai bentuk energi negatif (penyakit fisik, psikis, dan energi negatif yang menghambat spiritualitas) . Pembersihan diri dari energi negatif dalam bentuk apa pun dan peningkatan spiritualis adalah tujuan dari Tasawuf dan Reiki. Munculnya kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh sebagian praktisi Tasawuf maupun Reiki juga menjadi persoalan inheren dalam tradisi keduanya.Dari persamaan-persamaan diatas, maka tasawuf dapat dilakukan dengan menggunakan metode meditasi Reiki, dan sebaliknya praktisi Reiki dapat melakukan proses-proses meditasi spiritual dengan menggunakan pola-pola Tasawuf. Zikir dan Suluk dalam Tasawuf bisa dijalankan dengan melakukan meditasi Reiki sebagai sebuah metode.
Begitu juga, meditasi Reiki akan sangat membantu jika diisi dengan muatan sufistik (disertai dengan zikir-zikir khas tasawuf). Persenyawaan kedua pola ini akan meningkatkan kualitas dan kuantitas energi (perspektif Reiki), dan peningkatan khusyu' (ikhlas, hening, meditatif) yang menjadi ruh ritual Tasawuf. Walaupun secara formal Tasawuf merupakan tradisi Islam dan Reiki bersifat Universal (tidak terikat agama tertentu), namun keduanya sama-sama bersifat religius-teologis. Artinya, kedua tradisi ini mengharuskan sikap pasrah (tawakkal) dalam praktik olah psikis dan spiritual. Keduanya, juga merupakan 'ilmu' (pengetahuan teori) dan 'amal' (praktik). Sinergi antara metode Tasawuf dan Reiki merupakan sesuatu yang justru akan mempermantap hasil yang ingin dicapai. Meditasi dalam Reiki maupun Suluk dalam Tasawuf, keduanya menjadi metode efektif untuk menghantarkan para praktisi keduanya dalam kondisi psikologis yang secara langsung mengarah pada pencerahan ruhaniyyah.
Pencerahan Ruhaniyyah hanya didapatkan dengan evolusi spiritual, yaitu peningkatan spiritualitas dari maqom kehidupan orientasi jasmaniah (maqam al nafs) menuju kehidupan sampai menikmati komunikasi intensif dengan Allah SWT (maqam al wishal). Dalam perjalanan spiritual ini, seorang praktisi Tasawuf akan terbantu jika pada saat yang sama mendalami Reiki, karena praktik Reiki mempermudah mencapai kondisi keheningan hingga gelombang pikiran masuk ke kondisi fana (theta). Dengan praktik Reiki , maka praktisi Tasawuf akan mudah memasuki gelombang alpha (khusyu'), theta (fana') hingga delta (baqa').
Sumber : mailist reiki-hijau@yahoogroups.com,SinIlahi@yahoogroups.com
Ketiga, konsep-konsep spiritualitas yang tinggi yang ditekankan dalam Tasawuf dan Reiki adalah menuju kesadaran ruhaniyyah, yaitu kesadaran bahwa manusia tidak sekedar makhluk fisik-jasmaniah. Kesadaran ini begitu penting untuk peningkatan kualitas spiritual manusia. Karena itulah maka keduanya memiliki pola-pola ritual khusus seperti dzikir dan meditasi (muraqobah) untuk meningkatkan kesehatan, keselarasan dan keseimbangan dalam arti luas. Keduanya memiliki paradigma dasar bahwa penting bagi manusia untuk menarik energi ilahi untuk membersihkan diri (self healing) dengan cara pembersihan tubuh dari segala bentuk energi negatif (takhalli) dan menghias diri dengan energi positif (tahalli). Tasawuf dan Reiki memiliki basis psikologis yang sama, yaitu upaya untuk mengakses energi Allah SWT, yang disebut energi ilahi (reiki) atau di dalam Tasawuf disebut Nur Muhammad dan menyalurkannya untuk penempaan bathin. Hal ini dimaksudkan untuk perluasan kesadaran menuju kesadaran yang lebih tinggi dari sekedar kesadaran sebagai makhluk fisik.
Keduanya memiliki tujuan eksistensial yang sama, yaitu meneguhkan manusia sebagai makhluk dwi tunggal. Tasawuf merupakan olah spiritual untuk pembersihan diri menuju kesucian sebagai prasyarat pendekatan kepada Allah SWT. Hal yang sama juga merupakan tradisi baku Reiki yang ditujukan untuk pembersihan diri dari berbagai bentuk energi negatif (penyakit fisik, psikis, dan energi negatif yang menghambat spiritualitas) . Pembersihan diri dari energi negatif dalam bentuk apa pun dan peningkatan spiritualis adalah tujuan dari Tasawuf dan Reiki. Munculnya kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh sebagian praktisi Tasawuf maupun Reiki juga menjadi persoalan inheren dalam tradisi keduanya.Dari persamaan-persamaan diatas, maka tasawuf dapat dilakukan dengan menggunakan metode meditasi Reiki, dan sebaliknya praktisi Reiki dapat melakukan proses-proses meditasi spiritual dengan menggunakan pola-pola Tasawuf. Zikir dan Suluk dalam Tasawuf bisa dijalankan dengan melakukan meditasi Reiki sebagai sebuah metode.
Begitu juga, meditasi Reiki akan sangat membantu jika diisi dengan muatan sufistik (disertai dengan zikir-zikir khas tasawuf). Persenyawaan kedua pola ini akan meningkatkan kualitas dan kuantitas energi (perspektif Reiki), dan peningkatan khusyu' (ikhlas, hening, meditatif) yang menjadi ruh ritual Tasawuf. Walaupun secara formal Tasawuf merupakan tradisi Islam dan Reiki bersifat Universal (tidak terikat agama tertentu), namun keduanya sama-sama bersifat religius-teologis. Artinya, kedua tradisi ini mengharuskan sikap pasrah (tawakkal) dalam praktik olah psikis dan spiritual. Keduanya, juga merupakan 'ilmu' (pengetahuan teori) dan 'amal' (praktik). Sinergi antara metode Tasawuf dan Reiki merupakan sesuatu yang justru akan mempermantap hasil yang ingin dicapai. Meditasi dalam Reiki maupun Suluk dalam Tasawuf, keduanya menjadi metode efektif untuk menghantarkan para praktisi keduanya dalam kondisi psikologis yang secara langsung mengarah pada pencerahan ruhaniyyah.
Pencerahan Ruhaniyyah hanya didapatkan dengan evolusi spiritual, yaitu peningkatan spiritualitas dari maqom kehidupan orientasi jasmaniah (maqam al nafs) menuju kehidupan sampai menikmati komunikasi intensif dengan Allah SWT (maqam al wishal). Dalam perjalanan spiritual ini, seorang praktisi Tasawuf akan terbantu jika pada saat yang sama mendalami Reiki, karena praktik Reiki mempermudah mencapai kondisi keheningan hingga gelombang pikiran masuk ke kondisi fana (theta). Dengan praktik Reiki , maka praktisi Tasawuf akan mudah memasuki gelombang alpha (khusyu'), theta (fana') hingga delta (baqa').
Sumber : mailist reiki-hijau@yahoogroups.com,SinIlahi@yahoogroups.com
Sabtu, 08 Desember 2012
MATA KETIGA CHAKRA AJNA ATAU PINEAL GLAND
Pineal Gland adalah suatu kelenjar yang terletak pada modul otak manusia. Mengapa disebut ‘Pineal’, karena kelenjar ini berbentuk seperti ‘Pine’ cone atau ‘biji Pinus’. Secara horisontal ia terletak di diantara dan di atas kedua mata; sehingga jika ditarik garis sambung antara dua mata dan titik lokasi kelenjar, maka akan terbentuk sebuah segitiga.
Ini sebabnya Pineal Gland disebut juga sebagai mata ketiga ‘the Third Eye’. Perempuan di India sekitarnya berkebiasaan untuk mereplikasi mata ketiga ini dengan tanda bulat di atas kedua mata.
Tiga titik mata/trisula/trinitas/tritangtu inilah yang merupakan konsep ketuhanan, dimana ujung sula ini yang merupakan ‘stargate’ atau jembatan untuk mengakses jejaring kesadaran semesta (universal consciousness network).
Pada tataran manusia, ujung sula ini terletak pada Pineal Gland tersebut , atau crown chakra (chakra mahkota) yang juga terhubung langsung dengan solar chakra (chakra matahati).
Pada tataran kosmos bumi, ujung sula ini terletak pada ujung-ujung antenna bumi, yakni Piramida, Pagoda, Candi, dan gradian variasinya, misal Menhir seperti di Gunung Parahyang (Parang), Punden berundak misal Gunung Padang, Dolmen misal Stonehenge di Inggris, dll.
Ujung-ujung sula yang terletak pada chakra mahkota ini bisa diasosiasikan dengan antenna wireless dari suatu Client PC (komputer personal) yang mengakses jejaring jagat yang semuanya bermuara pada Server dari semua sula (semua mata), yakni Matahari, sebagai pusat kosmos dari Galaksi dimana kita berada.
Agar komunikasi antara Client dengan Server terjalin secara efisien, maka getaran frekuensi dari antenna Client haruslah selaras (tuned-in) dengan frekuensi Servernya. Seperti Radio frekuensi, supaya bisa menerima informasi dari pusat, maka channel-nya harus di selaraskan (Chanelling).
Vibrasi frekuensi antena kita bisa diselaraskan dengan cara menyetel badan kita pada keadaan meditatif, misal Meditasi, dzikir dll. sesuai dengan keyakinan masing-masing, yang dipusatkan pada chakra tertentu dari tubuh kita, yang mana setiap chakra memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda.
Sedangkan pada Piramida, Candi dsb, penyelarasan ini bisa dilakukan dengan menggunakan suatu “Tuner” frekuensi, misal Kristal, atau juga bisa dengan mengkonsentrasikan akumulasi vibrasi chakra kita melalui suatu ritual massa.
Pineal gland sebagai mata ketiga, disadari atau tidak, sudah banyak disimbolisasikan oleh manusia, misal dengan patung Pine Cone pada bangunan Vatikan di Roma, juga pada tongkat Paus, juga pada banyak piktogram bangunan bersejarah.
Mata ketiga ini, dalam bahasa populernya kadang disebut sebagai “Indera ke enam”, yakni Indera yang berfungsi untuk ‘sensing’ hal hal yang bersifat metafisis dan spiritual. Makin kuat indera ke enamnya, makin mudah kita “berkomunikasi” dengan Tuhan.
Konon pada jaman dahulu Indera inilah yang lebih banyak digunakan daripada Indera lainnya. Semakin lama semakin jarang digunakan, sehingga secara fisik Pineal Gland ini, seiring evolusi, semakin mengecil dan mengkerut (rudimenter). Jadi jaman dahulu, kita lebih bisa mengakses informasi semesta, misal, kapan Gunung Merapi meletus, gempa, bahkan kapan suatu daun akan jatuh, tanpa bantuan suatu alat.
Rabu, 05 Desember 2012
Self-love is not selfishness, Self-love is unselfishness. In Self-love the self disappears, only Love remains." ---Osho
---Cinta diri bukan keegoisan, cinta-diri adalah tidak mementingkan diri sendiri. Dalam cinta-diri, diri menghilang, hanya Cinta tetap.
-------------------------
“Love can never possess. Love is giving freedom to the other. Love is an unconditional gift, it is not a bargain.” —Osho
---Cinta tidak pernah memiliki. Cinta adalah memberikan kebebasan kepada yang lain. Cinta adalah karunia tanpa syarat, tanpa tawar-menawar
-------------------------
"Love is far bigger than you. You cannot possess it. You can only be possessed by it." –-Osho
---Cinta adalah jauh lebih besar daripada anda. Anda tidak dapat memilikinya. Anda hanya bisa dimiliki olehnya
-------------------------
''Only in meditation will you come to know unconditional love''. ---Osho
---Hanya dalam meditasi anda akan datang untuk mengenal cinta tanpa syarat.
Jumat, 30 November 2012
MANFAAT SINAR MATAHARI
Pengungkapan tentang MANFAAT SINAR MATAHARI yang Murah Hati
Saya telah memohon tentang tindakan apa lagi yang bisa saya lakukan agar umat manusia menjadi lebih baik. Mungkin itulah mengapa Matahari mendengar saya; itulah mengapa alam semesta mengizinkan saya mengungkapkan semua ini untuk kalian dan untuk dunia. Sebelumnya saya sangat tidak sabar untuk mengungkapkannya! Karena semakin cepat semakin baik.
Matahari adalah makhluk murni Level Lima, yang tidak perlu berevolusi seperti manusia. Beliau adalah makhluk Level Lima yang karena cinta kasihnya kepada semua makhluk di planet ini dan yang berada di sekitarnya, memanifestasikan dirinya sebagai Matahari, untuk membantu kita. Mereka datang langsung, secara murni dari Level Lima.
Disampaikan oleh Maha Guru Ching Hai, konferensi video dengan staf Supreme Master Television, Los Angeles, Kalifornia, AS, 3 Oktober 2010(Asal dalam bahasa Inggris) (DVD#913)
Matahari akan memuliakan Bumi yang kita tinggali, dan memberikan kehidupan kepada semua makhluk hidup: tumbuhan, mineral, hewan, dll. Matahari juga memberikan kebahagiaan dan perasaan bebas. Matahari penting bagi semua makhluk yang ada di Bumi. Matahari memberikan banyak manfaat: Matahari menyembuhkan banyak penyakit. Matahari memberikan dan bermanfaat bagi semuanya, baik atau buruk, Matahari adalah makhluk yang indah. Saya menyukai Matahari selamanya. Saya sangat menyukai Matahari, dan Matahari menyayangi kita selamanya.
Saya menyukai Matahari. Saya mengagumi Matahari. Saya sanggup berjemur di bawah sinar Matahari seharian. Jika terlalu panas, saya tutupi saja sedikit tubuh saya dengan kain; yang menghalangi, atau sedikit menutupi agar mata saya tidak sakit.
Kalian bisa memandangi Matahari selama 10 atau beberapa menit di pagi hari, saat Matahari baru saja terbit, dan 10 atau beberapa menit – lebih kurang… lebih, bukan kurang – di sore hari, saat Matahari terbenam. Beberapa orang melakukannya sehingga mereka tidak perlu makan lagi. Dan manfaat kesehatan, pasti sudah kalian ketahui. Saya beritahukan kalian. Jika kita bermandikan sinar Matahari, Ia akan menyembuhkan banyak penyakit, gangguan psikologis dan juga depresi dan semuanya. Beberapa negara dengan sinar Matahari yang lebih sedikit, mereka merasakan kurang bahagia dibanding negara dengan lebih banyak sinar Matahari.
Jika kalian duduk di bawah sinar Matahari untuk bermeditasi, maka akan sangat bagus sekali bagi kemajuan spiritual kalian. Bisa meningkatkan ratusan ribu atau jutaan poin spiritual jika berkonsentrasi dengan baik, jika kalian layak. Ya. Sudah saya beritahukan, bermeditasi dari jam 10 pagi sampai 3 sore; itulah waktu yang baik. Kenapa? Karena Matahari berada pada posisi tertinggi.
Saat kalian bermeditasi di bawah sinar Matahari, pahala meditasi kalian digandakan, bahkan bagi orang yang tidak berlatih Metode Quan Yin, orang yang hanya berlatih Zen atau suatu seperti itu. Orang-orang yang bermeditasi dengan Metode Quan Yin mendapatkan manfaat lebih besar dari Matahari. Praktisi metode lainnya juga mendapatkan banyak manfaat, tapi tidak sebanyak yang berlatih Metode Quan Yin. Saya tidak tahu kenapa. Itulah hasil penelitian saya, yang telah diberitahukan kepada saya, dan saya tahu tentang hal itu. Misalnya, praktisi Quan Yin dan vegan yang berlatih dengan baik dan mencapai Samadhi, walau hanya praktisi Cahaya dan Suara dengan Level Ketiga, bisa memperoleh lebih dari 30 juta sejam dengan bermeditasi di bawah sinar Matahari. Tapi selimuti diri kalian, atau duduk pada tempat teduh dan dengan sinar Matahari di dekatnya, menyinari masuk; juga cukup bagus. Jangan seharian di bawah sinar matahari. Itu juga akan membakar dan menyebabkan kanker dan semua itu. Itu tidak baik.
Jika sinar Matahari bersinar masuk, kalian bisa duduk pada sinar dari cahaya Matahari, atau pada bagian yang terkena sinar Matahari, yang mengenainya. Atau duduk sebentar saja dan kembali ke tempat teduh. Duduk tepat di bawah terik sinar Matahari, kemudian pindah ke tempat teduh, atau di bawah terik sinar Matahari tapi dengan penutup, seperti terpal, kanopi yang meneduhi jendela. Itu juga bagus. Kalian tidak harus duduk langsung di bawah sinar Matahari pada jam-jam paling panas. Itu tidak baik untuk kalian.
Praktisi Cahaya dan Suara mendapatkan banyak manfaat dari Matahari, jika mereka duduk di bawah terik sinar Matahari, atau dekat dengan area teriknya sinar Matahari, atau bahkan di bawah terpal, atau duduklah di rumah yang banyak sinar Matahari, itu juga bermanfaat, tapi lebih sedikit. Duduklah langsung pada terik sinar Matahari, atau dimana sinar Matahari bersinar masuk atau mengenai kalian. Bahkan ketika terasa terlalu panas, tutupi dengan terpal, atau di dalam tenda atau dengan kain tipis, kain putih, atau kain apapun, sesuai dengan itu – sesuai dengan intensitas panas, itu sudah cukup bagus. Kalian bisa duduk di beranda atau semacam itu, dengan penutup.
Praktisi Cahaya dan Suara dari kelompok manapun di luar sana, tidak harus dari kelompok kita, akan mendapat manfaat sangat besar jika mereka mengikuti pedoman ini. Saya mengatakan semua ini kepada kalian agar praktisi Quan Yin dari kelompok manapun di luar sana, dari guru-guru lain, pengajar-pengajar lain juga mendapatkan manfaat. Bahkan para guru dari metode Cahaya dan Suara pada tempat lain dimanapun, akan mendapatkan manfaat sangat besar jika mereka duduk di bawah sinar Matahari, dekat sinar Matahari, dengan penutup tentunya, jika terlalu panas. Mohon jangan pergi ke India dan mencobanya. Di sana sangat panas. Saya beritahu kalian, sebagai contoh, bahkan bukan praktisi Cahaya dan Suara, jika hanya duduk di bawah sinar Matahari dan melafalkan Nama-Nama Suci (melafalkan Nama Allah atau Buddha) kalian juga mendapatkan manfaat berjuta-juta. Saya juga mengatakan semua ini untuk semua aliran (Agama), perguruan dan praktik spiritual, agar mereka mendapatkan manfaat lebih banyak.
Kita harus berterima kasih kepada Matahari dengan sepenuh hati dan dengan rendah hati, dengan tulus, dan penuh bersyukur, bahwa semua informasi ini diungkapkan kepada saya. Karena semua ini, kita harus berterima kasih sebesar-besarnya kepada Matahari, Matahari yang murah hati, Matahari yang baik hati, Matahari yang mulia, Matahari dengan spiritualitas yang sangat tinggi yang telah mengungkapkan semua ini kepada saya, karena di seluruh alam semesta hal ini belum pernah diberitahukan; semua ini belum pernah diungkapkan.
(Disampaikan oleh Guru Ching Hai)
Senin, 26 November 2012
Kematian - Surga dan Kesadaran Sejati
Tulisan ini saya copas dari kiriman sdr Agus As , selamat membaca semoga bisa menambah ilmu pengetahuan serta menjadi diri semakin sadar akan perjalanan hidup kita yang sesungguhnya.
Kebangkitan Sri Yukteswar
-------------------------------
Sri Krishna!” Saat itu saya berada dalam kamar hotel Regent di Bombay, dan tiba-tiba muncul Wujud Sri Krishna (yang dimaksudkan adalah Batara Krishna dalam pewayangan Jawa yang sebenarnya adalah seorang avatar dan tokoh historis, ia lahir di India kurang lebih 3000 tahun sebelum Masehi---a.k).
Beliau melambaikan tangannya, mengangguk-angguk dan memberikan senyumannya yang khas. Kendati saya tidak dapat memahami maksud penampakkan tersebut, jiwa saya terasa terangkat. Suatu pengalaman spiritual yang indah sekali! Karena penundaan jadwal pemberangkatan, saya masih berada di Bombay. Seminggu setelah penampakan Sri Krishna, pada tanggal 19 Juni 1936, dalam alam meditasi saya melihat cahaya yang indah, mulia! Begitu menyilaukannya cahaya tersebut, sehingga saya mengakhiri meditasi dan membuka mata. Ternyata memang seluruh ruangan bermandikan cahaya. Sepertinya, suatu alam yang berbeda---alam cahaya murni. Dan dalam cahaya itu, saya melihat Wujud Sri Yukteswar, berdarah daging---wujud jasmani beliau! (dalam cerita ini, Sri Yukteswar—guru dari Paramhansa Yogananda telah meninggal.---a.g)
“Nak,” begitu mendengar suaranya, saya bergegas untuk mendekati dan merangkul beliau---sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelum itu. Biasanya, saya akan selalu bersungkem.
“Master, kenapa saya dibiarkan pergi ke Kumbha Mela, kenapa saya tidak dilarang? Saya belum bisa memaafkan diri saya untuk kesalahan itu.“ Saya langusung mengeluh.
“Aku tidak ingin menganggu rencanamu. Bagaimanapun juga, toh sekarang aku bersamamu lagi.”
Saya masih ragu-ragu, “Apakah ini betul-betul wujud fisik Guru? Wujud fisik yang pernah saya perabukan?”
“Ya, Nak. Wujud fisik yang sama—berdarah daging. Walaupun bagiku wujud ini adalah wujud etheric, tetapi kamu tidak akan bisa melihat perbedaannya. Aku mengumpulkan atom-atom kosmis dari alam dan menyusunnya sedemikian rupa, sehingga terwujudlah badan etheric ini---wujud etheric yang persis sama seperti wujud fisik yang telah kamu perabukan. Kebangkitanku ini sebetulnya terjadi dalam alam
astral. Dan dalam astral yang sama pula, pada suatu ketika kamu dan teman-temanmu akan bergabung denganku.”
Saya masih ingin memperoleh penjelasan yang lebih rinci, dan beliau melanjutkan:
“Sebagaimana para nabi diutus ke dunia untuk membimbing umat manusia, begitu pula aku di utus kea lam astral sebagai pemandu. Dalam alam itu pun hukum karma masih berlaku. Aku ditugaskan untuk membantu mereka yang berada dalam alam tersebut.
Para nabi dan avatar adalah manusia-manusia yang mati dalam keadaan sadar. Dalam masa kehidupan mereka terakhir di dunia, mereka telah mencapai tingkat kesadaran tertinggi---nirbikalpa Samadhi, keseimbangan diri yang total, tak terganggu.
Kamu telah membaca tentang tiga macam lapisan kepribadian manusia, tiga macam badan:
Pertama, badan fisik, terbuat dari darah, daging dan lain sebagainya. Kedua, badan mental, emosional. Dan ketiga, badan penyebab.
(Istilah-istilah yang digunakan oleh Paramhansa Yogananda dalam bukunya adalah gross physical body untuk badan fisik, subtle astral body, seat of man’s mental and emotional natures untuk badan mental, emosional, dan the idea, or causal body untuk badan penyebab. Referensi yang diberikan oleh Sri Yukteswar bersumber dari Upanishad yang juga disebut Vedanta (intisari ajaran Veda), serta Garuda Purana (salah satu teks klasik tentang fenomena “kematian”). Dalam buku Reinkarnasi: Hidup Tak Pernah Berakhir yang juga diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, saya menerjemahkannya sebagai berikut: Pertama, badan fisik, kedua, badan etheric dan ketiga, badan astral. Memang ada perbedaan “label” walaupun produknya sama. Konsep dasarnya sama, karena sumbernya memang sama dan pengalaman setiap orang sama hanya berbeda “sebutan”.---a.k.)
“Selama masih berada dalam dunia ini, badan manusia dilengkapi dengan panca indera. Dalam alam astral ia tidak lagi memiliki panca indera, tetapi masih bisa berpikir, dan merasakan. Badan dia terbuat dari “prana”---energi.(Paramhansa sendiri agak bingung, lantas menerjemahkan istilah “prana” yang digunakan oleh Sri Yukteswar sebagai “lifetron”. Demikian yang beliau kemukakan dalam catatan kaki. Terjemahan itu tepat sekali. Itu pula sebabnya saya menggunakan istilah etheric body bagi badan yang satu ini.---a.k.)
“Mereka yang berada dalam badan ketiga, badan penyebab senantiasa ‘merasakan’ kebahagiaan sejati. Aku diberi tugas untuk membantu mereka yang berada dalam alam kedua, dan akan memasuki alam ketiga.”
Saya masih ingin tahu lebih banyak. Dan beliau pun menjelaskan:
“Alam astral juga memiliki planet-planet, lengkap dengan penghuninya. Wahana transportasi antar planet yang digunakan adalah massa cahaya dengan kecepatan lebih tinggi dari listrik dan energi-energi radioaktif. Alam tersebut ratusan kali lebih luas daripada alam materi, yang dihuni oleh manusia. Dan juga memiliki bintang, bulan dan matahari yang takterhitung jumlahnya. Alam ini tidak mengenal pergantian cuaca, sehingga tidak terjadi kontaminasi seperti di bumi. Tidak ada bakteri, serangga, ular dan lain sebagainya.
(Sri Yukteswar ingin menjelaskan bahwa dalam alam tersebut, tidak ada “bentuk-bentuk kehidupan yang rendah”. Jelas karena “manusia” saja, yang kita anggap sebagai “bentuk kehidupan tertinggi” dalam alam kita, tidak bisa memasuki alam tersebut, sebelum meninggalkan badan kasatnya. Kendati demikian, Sri Yukteswar menjelaskan adanya tingkatan-tingkatan dalam alam astral yang saya sebut “etheric”. Berada pada tingkatan-tingkatan tersebut, mereka yang mati “tanpa kesadaran” masih bingung dan masih terikat dengan badan kasat yang sudah tertinggal di bumi. Mereka ini yang biasanya dihubungi dan digunakan oleh para dukun. Ada yang menyebutnya “roh-roh yang masih gentayangan”, yang belum rela mati, dan masih terobsesi dengan dunia benda, sehingga dapat dihubungi dengan mudah sekali. Deskripsi selanjutnya yang diberikan oleh Sri Yukteswar sangat metaforis. Pendek kata, alam tersebut terbuat dari “cahaya murni”.---a.k.)
“Para penghuni alam astral hanya menggunakan ‘niat’ untuk mengubah atau memperbaiki sesuatu, termasuk suatu keadaan. Mereka bisa berubah wujud dan bisa saling berkomunikasi. Tidak setiap orang yang ‘mati’ di bumi dapat memasuki alam ini. Hanya mereka yang sudah mencapai tingkat kesadaran spiritual tertentu yang dapat memasukinya. Badan astral juga memiliki ‘otak’ yang terbuat dari ‘cahaya’. Selain itu, masih ada 6 pusat energi lainnya.
(Pusat energi ini biasanya disebut “chakra”. Banyak sekali penulis mengaitkan chakra-chakra dengan badan kasat, padahal kaitannya jelas-jelas dengan badan “etheric”. Latihan-latihan yoga yang sebagaimana saya berikan dalam buku Kundalini Yoga Dalam Hidup Sehari-hari yang juga diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran semasa kita masih berada dalam badan kasat. Dengan demikian, kita bisa mempercepat evolusi jiwa, sehingga tidak perlu berada lama dalam “etheric body”. Setelah meninggalkan “etheric body” kita harus bisa memasuki alam astral, yang oleh Paramhansa Yogananda disebut alam “causal”.---a.k.)
“Dalam alam ini pula, kita bisa bertemu kembali dengan kawan dan kerabat dari masa-masa kehidupan sebelumnya, di bumi. Begitu banyak yang kita temui, sehingga tidak bisa terikat dengan kawan-kerabat dari satu masa kehidupan. Sekian banyak ayah, dan sekian banyak ibu, dan sekian banyak anak dari sekian banyak masa kehidupan. Dengan sendirinya, kesadaran kasih akan muncul. Keterikatan dan rasa kepemilikan akan terlampaui!
Karena senantiasa dalam keadaan tenang, damai dan bahagia, mereka jarang tidur. Mereka juga tidak perlu bernapas seperti manusia di bumi. Cahaya adalah sumber energi yang menghidupi mereka.
Ada yang bisa tinggal lama dalam alam ini, ada yang singgah sebentar saja. Ada yang langsung lahir kembali. Semuanya itu ditentukan oleh ‘karma’ seseorang semasa hidupnya di dunia.”
Menjawab pertanyaan saya tentang reinkarnasi dan kaitannya dengan alam-alam yang di ceritakan, beliau menjawab, “Pada dasarnya jiwa atau roh individu bersifat causal (“astral” dalam bahasa saya---a.k.) dan terdiri dari 35 elemen. Diantaranya, 19 elemen di gunakan untuk menciptakan astral body (“etheric” dalam bahasa saya---a.k.) dan 16 elemen untuk badan fisik, badan kasat.
Berarti dengan ‘matinya’ badan fisik, badan astral tidak akan langsung mati. Masih ada 19 elemen yang tersisa.
(Uraian Sri Yukteswar memang panjang lebar, dan luar biasa, namun pada saat yang sama bisa membuat kita begitu tertarik dengan alam etheric yang beliau sebut astral sehingga kita akan lupa melewatinya. Kita akan berjalan di tempat. Banyak sekali para suci yang masih terperangkap dalam alam ether. Inilah yang biasanya disebut sorga. Kita bisa lupa tujuan, bisa kelamaan berada dalam alam ini. Apa artinya 2—3,000 tahun? Anda bisa berada dalam alam ini selama puluhan ribu tahun. Itu sebabnya, banyak orang yang menganggap sorga sebagai tujuan akhir. Padahal tidak demikian. Masih banyak lapisan-lapisan keberadaan yang lain! Sri Yukteswar justru diberi tugas untuk menyadarkan mereka yang sudah kelamaan berada dalam alam astral, yang saya sebut etheric. Mereka harus disadarkan bahwa perjalanan mereka masih panjang. ---a.k.)
“Setelah meninggalkan alam astral, seseorang baru bisa memasuki alam causal. Dalam alam ini, roh individu menyadari betapa tidak berartinya kenikmatan-kenikmatan fisik dan astral. Ia mulai merasakan ‘kebahagiaan sejati’ yang bersumber dari dalam dirinya sendiri.(Saya harus merujuk pada sumber-sumber asli dalam bahasa Sansekerta yang juga menjadi rujukan Sri Yukteswar dan Paramhansa Yogananda. Berada pada alam causal atau apa yang saya sebut alam astral, roh masih mempertahankan individualitasnya---sangat halus, sangat lembut, tetapi masih tetap memiliki ciri-ciri khas yang membuat satu roh berbeda dari yang lain. Pengalaman utama roh dalam alam ini adalah “pengalaman ananda”. Paramhansa Yogananda menerjemahkan sebagai “bliss”. Betul sekali, jadi bukan sekedar “happiness” yang selalu mengalami pasang surut, tetapi “bliss” yang langgeng, kekal dan abadi.
Badan fisik kita biasanya hanya mengejar “kenikmatan” atau “pleasure”, padahal yang sedang dicari oleh roh adalah “happiness” atau “kebahagiaan”---bahkan “bliss” atau “kebahagiaan kekal abadi, langgeng dan tidak pernah mengalami pasang surut”.
Berdasarkan perkembangan jiwa dan kesadaran orang, ada yang bicara tentang “kenikmatan”, ada yang bicara tentang “kebahagiaan”, ada pula yang bicara tentang “kebahagiaan kekal abadi”. Berada dalam badan fisik, apabila kita sudah mulai mengenal “ananda” atau kebahagiaan yang kekal abadi---dan tidak tergoda oleh kenikmatan dan kebahagiaan sesaat---maka setelah meninggalkan badan fisik, setelah mati, kita tidak perlu berlama-lama lagi di alam-alam etheric, astral dan lain sebagainya.
Merasakan kebahagiaan yang kekal abadi dan bersumber dari “diri sendiri”, tidak bersandar pada objek-objek di luar diri, masih merupakan salah satu “terminal” dalam perjalanan roh. Terminal itu pun harus dilewati!---a.k.)
“ Kita bisa berada dalam alam causal selama beribu-ribu tahun, namun alam causal atau astral itu pun harus dilewati. Setelah terbebaskan dari alam-alam tersebut, kita menyatu dengan Keberadaan, dengan Semesta.”.
(Diterjemahkan oleh Paramhansa Yogananda sebagai “Ever-Existent”. Saya menerjemahkannya sebagai “Keberadaan”. Itu pula sebabnya, selama ini dalam buku-buku lain pun, saya selalu menggunakan istilah Keberadaan. “Allah” yang menurut sumber-sumber kuno berarti “All That Is” juga memiliki arti yang sama yang dalam bahasa Sansekerta disebut “Tat Sat”.---a.k.)
“Persatuan dengan Keberadaan sekalipun masih menyisihkan sedikit “individualitas”---inilah yang disebut “Kesadaran Kristus”. Seorang Yesus telah mencapai kesadaran tersebut.(Paramhansa sengaja menggunakan istilah-istilah Kristiani, karena sedang berhadapan dengan masyarakat yang mayoritasnya beragama Kristen. Saya menyebutnya “Kesadaran Murni”---a.k.)
“Apabila seorang master sudah mencapai Kesadaran Murni, ia bisa memilih lahir kembali di dunia, untuk membimbing, menuntun umat manusia.(Para utusan, para avatar, para mesias dan para Buddha adalah master-master yang telah mencapai tingkat kesadaran tersebut. Mereka sadar betul akan tugas mereka.---a.k.)
“Ia juga bisa memilih berada di alam astral dan menuntun roh-roh yang ada dalam alam tersebut. Kendati demikian, yang paling penting adalah penyelesaian karma---penyelesaian keinginan-keinginan dan obsesi-obsesi duniawi. Setelah semuanya itu terselesaikan, kita baru bisa memasuki alam-alam yang lain. Selama keterikatan dengan dunia benda belum terlampaui, tidak akan terjadi peningkatan kesadaran dalam diri manusia. Ia akan mati dan lahir kembali di dunia yang sama ini, berulang kali---ratusan, ribuan kali.”
Selama itu, saya baru membaca tentang alam-alam kesadaran tersebut dari teks-teks kuno. Sekarang saya mendengarkan penjelasan dari seseorang yang tengah mengalaminya!
Sri Yukteswar meneruskan, “Dalam hidup sehari-hari, seorang manusia sebenarnya sudah mengalami ketiga alam tersebut. Apabila ia sedang berinteraksi dengan benda-benada duniawi, sesungguhnya ia berada dalam alam fisik. Saat ia sedang berpikir tentang sesuatu atau membayangkan sesuatu, ia berada dalam alam astral. Dan saat berada dalam alam meditasi, sebenarnya ia tengah mengalami alam causal.
Dalam keadaan jaga selama kurang lebih 16 jam setiap hari, seorang manusia lebih banyak berada pada alam fisik. Dalam keadaan tidur, apabila ia sedang mimpi, ia berada dalam alam astral; dan dalam keadaan tidur pulas tanpa mimpi, ia berada dalam alam causal. Itu sebabnya seorang yang bermimpi, sebenarnya belum berkontak dengan alam causal dan setelah bangun tidur tidak sesegar orang yang tidur pulas, tanpa mimpi.
(Para dukun, ahli nujum dan lain-lain yang sangat memperhatikan mimpi sesungguhnya masih belum punya pengalaman tentang alam-alam kesadaran yang lebih tinggi.---a.k.)
“Setelah mengetahui kebenaran tentang ‘kematian’ dan ‘kelahiran’ hendaknya seseorang tidak terikat pada dunia benda. Sampaikan cerita ini kepada setiap orang, yang masih hidup dalam mimpi, yang masih takut mati. Semasa hidup di bumi, saya sering memarahi dan menguji kamu. Ternyata kamu lulus. Cintamu, kasihmu dan kesungguhanmu untuk memahami Kebenaran telah teruji! Pada suatu ketika nanti, badanmu dan badanku---badan kita yang tampaknya berbeda ini---akan bersatu, menyatu dengan Keberadaan. Setelah itu, tidak akan ada perpisahan lagi.”
Sri Yukteswar masih menjelaskan beberapa hal lain, yang tidak dapat saya jelaskan dalam buku ini. Sebelum berpisah, beliau memberi janji, “Setiap saat, apabila kamu memasuki alam nirbikalpa Samadhi---alam meditative di mana jiwa tidak bergejolak dan tengah mengalami keseimbangan sejati---dan memanggilku, aku akan menampakkan diri, persis seperti pengalamanmu sekarang ini.”
Semoga cerita ini membuat kita semakin sadar akan sifat sementara yang melekat pada dunia benda ini---betapa temporernya kenikmatan yang kita peroleh dari semua ini ♥
-----------------------------
Dari buku: Meniti Kehidupan Bersama Para Yogi, Fakir Dan Mistik
Otobiografi Paramhansa Yogananda
Halaman: 476 -- 489
Dikisahkan kembali oleh: Anand Krishna
* Otobiografi Seorang Yogi bukanlah buku biasa. Buku spiritual yang klasik ini sangat berharga. Sejak pertama diterbitkan pada tahun 1946, sudah jutaan eksemplar yang terjual diseluruh dunia, dan telah diterjemahkan kedalam lebih dari dua puluh bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Bila kita mengikuti pesan-pesan didalamnya, berarti kita memulai sebuah petualangan besar dalam kehidupan.
Paramhansa Yogananda adalah salah seorang Yogi pertama yang meninggalkan India untuk mengajar di Barat. Pada mulanya ia mengunjungi seluruh pelosok Amerika, menyampaikan ceramah di aula-aula terbesar yang selalu dipenuhi oleh para pendengarnya. Setelah kunjungan singkat ketanah kelahirannya, ia mendiami sebuah rumah ditepi pantai dan menulis buku ini. Karya ini membantu meluncurkan, dan senantiasa mengilhami revolusi spiritual di Barat. - Kris Haahs, Ph.D
Kebangkitan Sri Yukteswar
-------------------------------
Sri Krishna!” Saat itu saya berada dalam kamar hotel Regent di Bombay, dan tiba-tiba muncul Wujud Sri Krishna (yang dimaksudkan adalah Batara Krishna dalam pewayangan Jawa yang sebenarnya adalah seorang avatar dan tokoh historis, ia lahir di India kurang lebih 3000 tahun sebelum Masehi---a.k).
Beliau melambaikan tangannya, mengangguk-angguk dan memberikan senyumannya yang khas. Kendati saya tidak dapat memahami maksud penampakkan tersebut, jiwa saya terasa terangkat. Suatu pengalaman spiritual yang indah sekali! Karena penundaan jadwal pemberangkatan, saya masih berada di Bombay. Seminggu setelah penampakan Sri Krishna, pada tanggal 19 Juni 1936, dalam alam meditasi saya melihat cahaya yang indah, mulia! Begitu menyilaukannya cahaya tersebut, sehingga saya mengakhiri meditasi dan membuka mata. Ternyata memang seluruh ruangan bermandikan cahaya. Sepertinya, suatu alam yang berbeda---alam cahaya murni. Dan dalam cahaya itu, saya melihat Wujud Sri Yukteswar, berdarah daging---wujud jasmani beliau! (dalam cerita ini, Sri Yukteswar—guru dari Paramhansa Yogananda telah meninggal.---a.g)
“Nak,” begitu mendengar suaranya, saya bergegas untuk mendekati dan merangkul beliau---sesuatu yang belum pernah saya lakukan sebelum itu. Biasanya, saya akan selalu bersungkem.
“Master, kenapa saya dibiarkan pergi ke Kumbha Mela, kenapa saya tidak dilarang? Saya belum bisa memaafkan diri saya untuk kesalahan itu.“ Saya langusung mengeluh.
“Aku tidak ingin menganggu rencanamu. Bagaimanapun juga, toh sekarang aku bersamamu lagi.”
Saya masih ragu-ragu, “Apakah ini betul-betul wujud fisik Guru? Wujud fisik yang pernah saya perabukan?”
“Ya, Nak. Wujud fisik yang sama—berdarah daging. Walaupun bagiku wujud ini adalah wujud etheric, tetapi kamu tidak akan bisa melihat perbedaannya. Aku mengumpulkan atom-atom kosmis dari alam dan menyusunnya sedemikian rupa, sehingga terwujudlah badan etheric ini---wujud etheric yang persis sama seperti wujud fisik yang telah kamu perabukan. Kebangkitanku ini sebetulnya terjadi dalam alam
astral. Dan dalam astral yang sama pula, pada suatu ketika kamu dan teman-temanmu akan bergabung denganku.”
Saya masih ingin memperoleh penjelasan yang lebih rinci, dan beliau melanjutkan:
“Sebagaimana para nabi diutus ke dunia untuk membimbing umat manusia, begitu pula aku di utus kea lam astral sebagai pemandu. Dalam alam itu pun hukum karma masih berlaku. Aku ditugaskan untuk membantu mereka yang berada dalam alam tersebut.
Para nabi dan avatar adalah manusia-manusia yang mati dalam keadaan sadar. Dalam masa kehidupan mereka terakhir di dunia, mereka telah mencapai tingkat kesadaran tertinggi---nirbikalpa Samadhi, keseimbangan diri yang total, tak terganggu.
Kamu telah membaca tentang tiga macam lapisan kepribadian manusia, tiga macam badan:
Pertama, badan fisik, terbuat dari darah, daging dan lain sebagainya. Kedua, badan mental, emosional. Dan ketiga, badan penyebab.
(Istilah-istilah yang digunakan oleh Paramhansa Yogananda dalam bukunya adalah gross physical body untuk badan fisik, subtle astral body, seat of man’s mental and emotional natures untuk badan mental, emosional, dan the idea, or causal body untuk badan penyebab. Referensi yang diberikan oleh Sri Yukteswar bersumber dari Upanishad yang juga disebut Vedanta (intisari ajaran Veda), serta Garuda Purana (salah satu teks klasik tentang fenomena “kematian”). Dalam buku Reinkarnasi: Hidup Tak Pernah Berakhir yang juga diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, saya menerjemahkannya sebagai berikut: Pertama, badan fisik, kedua, badan etheric dan ketiga, badan astral. Memang ada perbedaan “label” walaupun produknya sama. Konsep dasarnya sama, karena sumbernya memang sama dan pengalaman setiap orang sama hanya berbeda “sebutan”.---a.k.)
“Selama masih berada dalam dunia ini, badan manusia dilengkapi dengan panca indera. Dalam alam astral ia tidak lagi memiliki panca indera, tetapi masih bisa berpikir, dan merasakan. Badan dia terbuat dari “prana”---energi.(Paramhansa sendiri agak bingung, lantas menerjemahkan istilah “prana” yang digunakan oleh Sri Yukteswar sebagai “lifetron”. Demikian yang beliau kemukakan dalam catatan kaki. Terjemahan itu tepat sekali. Itu pula sebabnya saya menggunakan istilah etheric body bagi badan yang satu ini.---a.k.)
“Mereka yang berada dalam badan ketiga, badan penyebab senantiasa ‘merasakan’ kebahagiaan sejati. Aku diberi tugas untuk membantu mereka yang berada dalam alam kedua, dan akan memasuki alam ketiga.”
Saya masih ingin tahu lebih banyak. Dan beliau pun menjelaskan:
“Alam astral juga memiliki planet-planet, lengkap dengan penghuninya. Wahana transportasi antar planet yang digunakan adalah massa cahaya dengan kecepatan lebih tinggi dari listrik dan energi-energi radioaktif. Alam tersebut ratusan kali lebih luas daripada alam materi, yang dihuni oleh manusia. Dan juga memiliki bintang, bulan dan matahari yang takterhitung jumlahnya. Alam ini tidak mengenal pergantian cuaca, sehingga tidak terjadi kontaminasi seperti di bumi. Tidak ada bakteri, serangga, ular dan lain sebagainya.
(Sri Yukteswar ingin menjelaskan bahwa dalam alam tersebut, tidak ada “bentuk-bentuk kehidupan yang rendah”. Jelas karena “manusia” saja, yang kita anggap sebagai “bentuk kehidupan tertinggi” dalam alam kita, tidak bisa memasuki alam tersebut, sebelum meninggalkan badan kasatnya. Kendati demikian, Sri Yukteswar menjelaskan adanya tingkatan-tingkatan dalam alam astral yang saya sebut “etheric”. Berada pada tingkatan-tingkatan tersebut, mereka yang mati “tanpa kesadaran” masih bingung dan masih terikat dengan badan kasat yang sudah tertinggal di bumi. Mereka ini yang biasanya dihubungi dan digunakan oleh para dukun. Ada yang menyebutnya “roh-roh yang masih gentayangan”, yang belum rela mati, dan masih terobsesi dengan dunia benda, sehingga dapat dihubungi dengan mudah sekali. Deskripsi selanjutnya yang diberikan oleh Sri Yukteswar sangat metaforis. Pendek kata, alam tersebut terbuat dari “cahaya murni”.---a.k.)
“Para penghuni alam astral hanya menggunakan ‘niat’ untuk mengubah atau memperbaiki sesuatu, termasuk suatu keadaan. Mereka bisa berubah wujud dan bisa saling berkomunikasi. Tidak setiap orang yang ‘mati’ di bumi dapat memasuki alam ini. Hanya mereka yang sudah mencapai tingkat kesadaran spiritual tertentu yang dapat memasukinya. Badan astral juga memiliki ‘otak’ yang terbuat dari ‘cahaya’. Selain itu, masih ada 6 pusat energi lainnya.
(Pusat energi ini biasanya disebut “chakra”. Banyak sekali penulis mengaitkan chakra-chakra dengan badan kasat, padahal kaitannya jelas-jelas dengan badan “etheric”. Latihan-latihan yoga yang sebagaimana saya berikan dalam buku Kundalini Yoga Dalam Hidup Sehari-hari yang juga diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran semasa kita masih berada dalam badan kasat. Dengan demikian, kita bisa mempercepat evolusi jiwa, sehingga tidak perlu berada lama dalam “etheric body”. Setelah meninggalkan “etheric body” kita harus bisa memasuki alam astral, yang oleh Paramhansa Yogananda disebut alam “causal”.---a.k.)
“Dalam alam ini pula, kita bisa bertemu kembali dengan kawan dan kerabat dari masa-masa kehidupan sebelumnya, di bumi. Begitu banyak yang kita temui, sehingga tidak bisa terikat dengan kawan-kerabat dari satu masa kehidupan. Sekian banyak ayah, dan sekian banyak ibu, dan sekian banyak anak dari sekian banyak masa kehidupan. Dengan sendirinya, kesadaran kasih akan muncul. Keterikatan dan rasa kepemilikan akan terlampaui!
Karena senantiasa dalam keadaan tenang, damai dan bahagia, mereka jarang tidur. Mereka juga tidak perlu bernapas seperti manusia di bumi. Cahaya adalah sumber energi yang menghidupi mereka.
Ada yang bisa tinggal lama dalam alam ini, ada yang singgah sebentar saja. Ada yang langsung lahir kembali. Semuanya itu ditentukan oleh ‘karma’ seseorang semasa hidupnya di dunia.”
Menjawab pertanyaan saya tentang reinkarnasi dan kaitannya dengan alam-alam yang di ceritakan, beliau menjawab, “Pada dasarnya jiwa atau roh individu bersifat causal (“astral” dalam bahasa saya---a.k.) dan terdiri dari 35 elemen. Diantaranya, 19 elemen di gunakan untuk menciptakan astral body (“etheric” dalam bahasa saya---a.k.) dan 16 elemen untuk badan fisik, badan kasat.
Berarti dengan ‘matinya’ badan fisik, badan astral tidak akan langsung mati. Masih ada 19 elemen yang tersisa.
(Uraian Sri Yukteswar memang panjang lebar, dan luar biasa, namun pada saat yang sama bisa membuat kita begitu tertarik dengan alam etheric yang beliau sebut astral sehingga kita akan lupa melewatinya. Kita akan berjalan di tempat. Banyak sekali para suci yang masih terperangkap dalam alam ether. Inilah yang biasanya disebut sorga. Kita bisa lupa tujuan, bisa kelamaan berada dalam alam ini. Apa artinya 2—3,000 tahun? Anda bisa berada dalam alam ini selama puluhan ribu tahun. Itu sebabnya, banyak orang yang menganggap sorga sebagai tujuan akhir. Padahal tidak demikian. Masih banyak lapisan-lapisan keberadaan yang lain! Sri Yukteswar justru diberi tugas untuk menyadarkan mereka yang sudah kelamaan berada dalam alam astral, yang saya sebut etheric. Mereka harus disadarkan bahwa perjalanan mereka masih panjang. ---a.k.)
“Setelah meninggalkan alam astral, seseorang baru bisa memasuki alam causal. Dalam alam ini, roh individu menyadari betapa tidak berartinya kenikmatan-kenikmatan fisik dan astral. Ia mulai merasakan ‘kebahagiaan sejati’ yang bersumber dari dalam dirinya sendiri.(Saya harus merujuk pada sumber-sumber asli dalam bahasa Sansekerta yang juga menjadi rujukan Sri Yukteswar dan Paramhansa Yogananda. Berada pada alam causal atau apa yang saya sebut alam astral, roh masih mempertahankan individualitasnya---sangat halus, sangat lembut, tetapi masih tetap memiliki ciri-ciri khas yang membuat satu roh berbeda dari yang lain. Pengalaman utama roh dalam alam ini adalah “pengalaman ananda”. Paramhansa Yogananda menerjemahkan sebagai “bliss”. Betul sekali, jadi bukan sekedar “happiness” yang selalu mengalami pasang surut, tetapi “bliss” yang langgeng, kekal dan abadi.
Badan fisik kita biasanya hanya mengejar “kenikmatan” atau “pleasure”, padahal yang sedang dicari oleh roh adalah “happiness” atau “kebahagiaan”---bahkan “bliss” atau “kebahagiaan kekal abadi, langgeng dan tidak pernah mengalami pasang surut”.
Berdasarkan perkembangan jiwa dan kesadaran orang, ada yang bicara tentang “kenikmatan”, ada yang bicara tentang “kebahagiaan”, ada pula yang bicara tentang “kebahagiaan kekal abadi”. Berada dalam badan fisik, apabila kita sudah mulai mengenal “ananda” atau kebahagiaan yang kekal abadi---dan tidak tergoda oleh kenikmatan dan kebahagiaan sesaat---maka setelah meninggalkan badan fisik, setelah mati, kita tidak perlu berlama-lama lagi di alam-alam etheric, astral dan lain sebagainya.
Merasakan kebahagiaan yang kekal abadi dan bersumber dari “diri sendiri”, tidak bersandar pada objek-objek di luar diri, masih merupakan salah satu “terminal” dalam perjalanan roh. Terminal itu pun harus dilewati!---a.k.)
“ Kita bisa berada dalam alam causal selama beribu-ribu tahun, namun alam causal atau astral itu pun harus dilewati. Setelah terbebaskan dari alam-alam tersebut, kita menyatu dengan Keberadaan, dengan Semesta.”.
(Diterjemahkan oleh Paramhansa Yogananda sebagai “Ever-Existent”. Saya menerjemahkannya sebagai “Keberadaan”. Itu pula sebabnya, selama ini dalam buku-buku lain pun, saya selalu menggunakan istilah Keberadaan. “Allah” yang menurut sumber-sumber kuno berarti “All That Is” juga memiliki arti yang sama yang dalam bahasa Sansekerta disebut “Tat Sat”.---a.k.)
“Persatuan dengan Keberadaan sekalipun masih menyisihkan sedikit “individualitas”---inilah yang disebut “Kesadaran Kristus”. Seorang Yesus telah mencapai kesadaran tersebut.(Paramhansa sengaja menggunakan istilah-istilah Kristiani, karena sedang berhadapan dengan masyarakat yang mayoritasnya beragama Kristen. Saya menyebutnya “Kesadaran Murni”---a.k.)
“Apabila seorang master sudah mencapai Kesadaran Murni, ia bisa memilih lahir kembali di dunia, untuk membimbing, menuntun umat manusia.(Para utusan, para avatar, para mesias dan para Buddha adalah master-master yang telah mencapai tingkat kesadaran tersebut. Mereka sadar betul akan tugas mereka.---a.k.)
“Ia juga bisa memilih berada di alam astral dan menuntun roh-roh yang ada dalam alam tersebut. Kendati demikian, yang paling penting adalah penyelesaian karma---penyelesaian keinginan-keinginan dan obsesi-obsesi duniawi. Setelah semuanya itu terselesaikan, kita baru bisa memasuki alam-alam yang lain. Selama keterikatan dengan dunia benda belum terlampaui, tidak akan terjadi peningkatan kesadaran dalam diri manusia. Ia akan mati dan lahir kembali di dunia yang sama ini, berulang kali---ratusan, ribuan kali.”
Selama itu, saya baru membaca tentang alam-alam kesadaran tersebut dari teks-teks kuno. Sekarang saya mendengarkan penjelasan dari seseorang yang tengah mengalaminya!
Sri Yukteswar meneruskan, “Dalam hidup sehari-hari, seorang manusia sebenarnya sudah mengalami ketiga alam tersebut. Apabila ia sedang berinteraksi dengan benda-benada duniawi, sesungguhnya ia berada dalam alam fisik. Saat ia sedang berpikir tentang sesuatu atau membayangkan sesuatu, ia berada dalam alam astral. Dan saat berada dalam alam meditasi, sebenarnya ia tengah mengalami alam causal.
Dalam keadaan jaga selama kurang lebih 16 jam setiap hari, seorang manusia lebih banyak berada pada alam fisik. Dalam keadaan tidur, apabila ia sedang mimpi, ia berada dalam alam astral; dan dalam keadaan tidur pulas tanpa mimpi, ia berada dalam alam causal. Itu sebabnya seorang yang bermimpi, sebenarnya belum berkontak dengan alam causal dan setelah bangun tidur tidak sesegar orang yang tidur pulas, tanpa mimpi.
(Para dukun, ahli nujum dan lain-lain yang sangat memperhatikan mimpi sesungguhnya masih belum punya pengalaman tentang alam-alam kesadaran yang lebih tinggi.---a.k.)
“Setelah mengetahui kebenaran tentang ‘kematian’ dan ‘kelahiran’ hendaknya seseorang tidak terikat pada dunia benda. Sampaikan cerita ini kepada setiap orang, yang masih hidup dalam mimpi, yang masih takut mati. Semasa hidup di bumi, saya sering memarahi dan menguji kamu. Ternyata kamu lulus. Cintamu, kasihmu dan kesungguhanmu untuk memahami Kebenaran telah teruji! Pada suatu ketika nanti, badanmu dan badanku---badan kita yang tampaknya berbeda ini---akan bersatu, menyatu dengan Keberadaan. Setelah itu, tidak akan ada perpisahan lagi.”
Sri Yukteswar masih menjelaskan beberapa hal lain, yang tidak dapat saya jelaskan dalam buku ini. Sebelum berpisah, beliau memberi janji, “Setiap saat, apabila kamu memasuki alam nirbikalpa Samadhi---alam meditative di mana jiwa tidak bergejolak dan tengah mengalami keseimbangan sejati---dan memanggilku, aku akan menampakkan diri, persis seperti pengalamanmu sekarang ini.”
Semoga cerita ini membuat kita semakin sadar akan sifat sementara yang melekat pada dunia benda ini---betapa temporernya kenikmatan yang kita peroleh dari semua ini ♥
-----------------------------
Dari buku: Meniti Kehidupan Bersama Para Yogi, Fakir Dan Mistik
Otobiografi Paramhansa Yogananda
Halaman: 476 -- 489
Dikisahkan kembali oleh: Anand Krishna
* Otobiografi Seorang Yogi bukanlah buku biasa. Buku spiritual yang klasik ini sangat berharga. Sejak pertama diterbitkan pada tahun 1946, sudah jutaan eksemplar yang terjual diseluruh dunia, dan telah diterjemahkan kedalam lebih dari dua puluh bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Bila kita mengikuti pesan-pesan didalamnya, berarti kita memulai sebuah petualangan besar dalam kehidupan.
Paramhansa Yogananda adalah salah seorang Yogi pertama yang meninggalkan India untuk mengajar di Barat. Pada mulanya ia mengunjungi seluruh pelosok Amerika, menyampaikan ceramah di aula-aula terbesar yang selalu dipenuhi oleh para pendengarnya. Setelah kunjungan singkat ketanah kelahirannya, ia mendiami sebuah rumah ditepi pantai dan menulis buku ini. Karya ini membantu meluncurkan, dan senantiasa mengilhami revolusi spiritual di Barat. - Kris Haahs, Ph.D
Senin, 22 Oktober 2012
Sabtu, 20 Oktober 2012
Artikel tentang Reinkarnasi dalam Al Qur’an
Artikel tentang Reinkarnasi dalam Al Qur’an dari Ahmad Chodjim, pengarang buku Syech Siti jenar.
Kata “reinkarnasi” asalnya dari kata re+in+carnis.Kata Latin carnis berarti daging. Incarnis artinya mempunyai bentuk manusia. Sedangkan reinkarnasi adalah masuknya jiwa ke dalam tubuh yang baru. Jadi, jiwanya adalah jiwa yang sudah ada, tapi jasadnya baru. Maka, reinkarnasi juga dapat disebut kelahiran kembali. Kondisi ini disebut pula sebagai migrasi jiwa. Artinya, jasad lama ditinggalkan alias mati, dan pada suatu kesempatan jiwa tersebut masuk ke dalam jasad baru, alias menjadi bayi kembali. Dalam bahasa Inggris reinkarnasi disebut sebagai reborn atau reembodiment. Bagi agama-agama di Timur, agama-agama yang tumbuh di India, Tibet, Cina, Jepang, dan di Kepulauan Nusantara; reinkarnasi bukan lagi sebagai hal yang aneh. Reinkarnasi bukan dipahami sebagai kepercayaan atau keimanan, tapi sebagai hukum alam.
Bagaimana dengan reinkarnasi di Dunia Barat? Sumber dasar filsafat Barat adalah budaya Yunani dan Romawi. Pada kedua budaya tersebut, reinkarnasi diterima sebagai kepercayaan. Di antara filsuf Yunani kuno, Plato yang hidup pada abad ke 5-4 sebelum Masehi, percaya bahwa jiwa tidak pernah mati, dan mengalami reinkarnasi berkali-kali. Lalu, kapan reinkarnasi itu berakhir? Ya, segala sesuatu pasti berakhir. Menurut agama Hindu, reinkarnasi berakhir bila sang manusia mengalami moksa. Menurut agama Buddha kelahiran kembali tak akan terjadi lagi bila roda samsara telah berhenti. Sang Jiwa selanjutnya ke alam nirwana.
Tujuan Hidup dan Mati Menurut Ayat-ayat Alquran
Sebagai seorang muslim tentu saya akan menguraikan reinkarnasi ini berdasarkan dalil-dalil Alquran dan Hadis. Dan, dalil-dalil ini tergolong ayat-ayat mutasyabihat. Ayat-ayat yang perlu dipahami maknanya dengan seksama. Oleh kalangan awam ayat-ayat ini biasanya dilepas begitu saja, dan tidak ada usaha memahaminya.
Padahal, Alquran telah memerintahkan pembacanya untuk menggunakan akal atau pikiran untuk dapat mengerti makna yang tersembunyi dibalik makna literalnya.
Marilah kita simak ayat QS al-Mulk [67]: 2.
Alladzî khalaqa al-mawta wa al-hayacta li yabluwakum ayyukum ahsanu ‘amala wa huwa al-’azaa al-ghafa»r.
Dia yang menciptakan kematian dan kehidupan. Dengan cara itu Dia mendidik dan melatihmu, dan untuk memberikan nilai bagi siapa yang lebih baik amalannya. Dan, Dia itu Maha Perkasa dan Maha Melindungi.
Pertama, mati dan hidup itu diciptakan. Hal semacam ini sering luput dari pemahaman. Dikiranya, yang diciptakan Tuhan itu hanya hidup. Mati ada di dalam wilayah ciptaan Tuhan. Demikian pula hidup. Tentu saja yang dimaksud disini bukanlah “hidup sejati”. Tapi, hidup di dalam jasad. Jadi,hidup didalam jasad, dan yang mati juga jasad semua itu adalah ciptaan Tuhan.
Jasad atau raga hanyalah pakaian bagi “jiwa” soul. Jika raga tidak bisa dipakai alias tidak berfungsi, maka jiwa akan meninggalkannya. Tetapi jika jiwa hanya sekadar meninggalkan jasad, belum tentu jasad mengalami kematian. Dalam peristiwa OOBE (Out Of the Body Experience), jiwa dapat keluar tubuh dan kembali lagi. Tidur nyenyak pun dapat membuat jiwa ke luar dari tubuh untuk beranjang sana-sini. Hal semacam ini dijelaskan dalam QS al-Zumar [39]: 42, sebagai berikut
Allah yang memegang jiwa manusia ketika matinya dan di waktu tidur bagi yang belum mati. Dan, ditahan-Nya jiwa yang telah ditetapkan kematiannya, sedangkan yang belum mati dilepaskan hingga masa ajal tiba. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat ayat-ayat bagi orang yang berpikir.
Selama garis kematian belum tiba, jiwa dapat bepergian kesana-kemari. Menurut mistik Timur, jiwa dan raga ini ada tali pengikat yang disebut benang perak atau silver cord. Selama benang ini tidak putus, maka orang yang mengalami OOBE tidak akan tertimpa kematian.
Bila dilihat dari sudut energi, orang yang mengalami mati itu telah kehilangan energi prana, Elan vital, atau premananya (Jawa). Baik benang perak atau premana tidak perlu dipertentangkan. Keduanya merupakan elemen kehidupan. Jika salah satunya rusak, orangnya akan mati. Artinya, bilamana elemen-elemen yang membangun hidup itu rusak alias tidak berfungsi, jiwa tak akan dapat beroperasi lagi. Jiwa akan meninggalkan tubuh yang
demikian itu.
Kedua, penciptaan mati dan hidup itu dimaksudkan untuk mendidik dan melatih manusia agar manusia dapat beramal kebajikan mengisi kehidupanhnya. Jadi, jelas sekali bahwa proses mati-hidup-mati-hidup di dunia ini dimaksudkan untuk melatih manusia. Dunia ini sekolahan. Dunia adalah ladang bagi kehidupan berikutnya (Hadis). Siapa yang menanam, ia pula yang mengetam. Dan, dalam QS 51:56 disebutkan bahwa tujuan penciptaan manusia itu adalah ma’rifat Allah, mengenal Allah. Untuk apa? Agar manusia dapat kembali ke asalnya, yaitu kembali kepada Allah.
Seringkali balasan amal itu dipahami sebagai balasan atau imbalan yang akan diberikan kepada manusia setelah dibangkitkan dari kuburnya di alam akhirat setelah hancur-leburnya bumi. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan pernyataan-pernyataan tentang cepatnya perhitungan Tuhan terhadap para hamban-Nya. Lebih dari 10 ayat yang menyatakan bahwa hisab Tuhan atau perhitungan amal baik dan buruk manusia itu amat cepat. Kalau hukuman
itu ditangguhkan hingga hari kiamat atau setelah hancurnya alam semesta, maka ada orang yang sudah jutaan tahun dalam masa menunggu, dan bagi yang hidup menjelang hancurnya alam semesta malah akan menerimanya lebih cepat. Tentu, hal ini akan bertentangan dengan kasih sayang Tuhan, sekaligus
bertentangan dengan keadilan-Nya.
Balasan dan imbalan dari Tuhan terhadap amalan manusia itu amat cepat segera. Dan, perhitungan itu tidak seperti nilai rapor. Apabila nilai rapor sudah diperhitungkan nilai plus-minusnya, sehingga seseorang tinggal terima jadi, apakah ia naik kelas atau tinggal kelas; tidak demikian dengan perhitungan Tuhan. Dalam QS al-Zalzalah [99]:7-8 disebutkan sebagai berikut:
Faman ya’mal mitsqâla dzarrah khayran yarâh.
Wa man ya’mal mitsqâla dzarrah syarran yarâh.
Barang siapa yang beramal kebajikan sebesar zarah, maka buah amalnya itu akan dilihatnya. Dan, barangsiapa berbuat keburukan sebesar zarah, maka balasan amal buruknya itu pun akan dilihatnya.
Jadi, tidak ada perhitungan dengan sistem yang dapat mencapai angka 6 atau lebih akan naik kelas atau akan tinggal di surga, sementara yang tidak dapat angka indeks prestasi itu akan tinggal di neraka. Tidak !!!. Tidak demikian ! Bahkan bagi yang beramal keburukan sekecil debu pun akan merasakan balasannya. Sebaliknya, yang beramal kebaikan sekecil zarah pun akan merasakannya pula.
Balasan Tuhan itu amat cepat. Dalam bahasa Arab disebut sarî’ al-hisâb. Balasan yang cepat artinya suatu balasan yang dapat diamati di dunia ini. Dan, sistem perhitungannya pun sebagaimana dikemukakan pada ayat-ayat di Surah al-Zalzalah tersebut. Itu artinya balasan atau imbalan itu berlangsung di dunia ini. Caranya melalui kelahiran kembali. Hal ini disebut dalam QS 6:94, bahwa manusia datang sendiri-sendiri sebagaimana kejadian pada mulanya. Dan, mengenai penciptaan pada kali yang lain ini akan jelas sekali diterangkan dalam QS 29: 19-21 sebagai berikut :
Dan, apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan pada awalnya dan mengulanginya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah.
Katakanlah: “Berjalanlah di bumi, maka gunakan nalarmu untuk memahami bagaimana Allah menciptakan pada mulanya, kemudian menciptakannya pada kali yang lain. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Allah meng-azab orang yang menghendaki (azab) dan memberikan rahmat kepada yang menghendakinya. Dan, hanya kepada-Nya kamu dikembali-kan.
Perhatikan dengan seksama ayat tersebut. Pada ayat yang pertama, isi perintah-Nya adalah memperhatikan cara Allah menciptakan manusia. Ya, yang perlu diperhatikan adalah cara Allah menciptakan manusia pada mulanya. Bagaimana? Ternyata, caranya melalui pertemuan sel telur pada wanita dan sel sperma dari pria. Kemudian, keduanya bersatu, membelah diri, dan akhirnya tumbuh menjadi janin di dalam perut ibu. Lalu, lahir ke bumi sesuai dengan garis nasibnya. Ada yang dilahirkan di tengah orang berada, dan ada yang dilahirkan melalui keluarga miskin papa.
Setelah paham tentang penciptaan pada pertamanya, maka kita diminta memperhatikan caranya Allah mengulangi penciptaan itu. Kita diperintah untuk memperhatikan pada penciptaan ulangan, agar kita memahami, kita paham benar-benar bagaimana proses penciptaan manusia.
Ayat yang kedua, memerintah kita untuk menjelajah bumi ini. Kita diperintah untuk melakukan study tour, atau widya wisata. Untuk apa? Untuk mengerti tentang bagaimana Allah menciptakan pada mulanya, dan menciptakan pada kali lainnya. Coba renungkan secara mendalam ! Seandainya penciptaan pada kali lain itu terjadi setelah dunia ini hancur lebur, yahh... akan menjadi perintah yang salah. Mengapa? Karena penyelidikan penciptaan itu adanya di bumi ini, baik penciptaan pada mulanya maupun pada kali yang lain. Itu artinya kebangkitan itu hanya terjadi di bumi ini. Yaitu, berupa kelahiran kembali. Ya, lahir kembali adalah penciptaan pada kali yang lain. Kalau bumi sudah hancur, maka kita tidak akan dapat melakukan studi tentang kebangkitan. Kita tidak dapat memperoleh pemahaman tentang itu.
Nah, pada penciptaan kali yang lain itulah seorang manusia yang dilahirkan menerima karmanya (azab) atau mendapat rahmat dari sebab akibat pada kehidupan sebelumnya. Azab atau rahmat yang diterimanya itu berdasarkan kehendak orang yang dilahirkan kembali. Jadi, bukan karena kehendak Tuhan. Mengapa? Karena Tuhan sama sekali tidak merugikan hamba-Nya. Dalam QS 3:117 disebutkan bahwa Allah tidak menganiaya mereka, tetapi mereka yang menganiaya diri mereka sendiri. Sedangkan dalam QS 10:44 disebutkan bahwa, “Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, akan tetapi manusia sendirilah yang berbuat zalim terhadap dirinya sendiri.”
Jelas sudah, bahwa bukan Allah yang menghendaki azab bagi manusia. Allah hanyalah menjalankan roda hukum alam yang telah ditetapkan-Nya. Sedangkan manusia itu sendiri adalah bagian dari hukum alam yang telah ditetapkan Tuhan. Karena hukum alam berjalan di bawah kehendak Tuhan, maka seakan-akan pahala dan balasan itu atas Kehendak-Nya. Sayang sekali, dalam berbagai terjemahan, kata man yasya’ diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia Allah menghendaki. Tentu saja terjemahan demikian melanggar pernyataan Allah bahwa Dia tidak merugikan manusia sedikit pun.
Apabila kita memahami bahwa Allah tidak merugikan manusia sedikit pun, lalu siapa yang membuat ada yang bernasib baik, dan ada yang bernasib buruk? Lalu, mengapa ada orang yang mulus hidupnya dan ada yang tidak luput dari bencana? Apa ada garis tangan seseorang?
Jawabnya, semua itu akibat ulah dan perbuatan orang yang tertimpa bencana itu sendiri. Kalau seseorang bernasib baik maka itu akibat amal kebajikan orang itu sendiri. Amalan kapan? Yaitu, amal baik dan buruk yang pernah dikerjakan pada kehidupan yang lampau. Jadi, takdir baik dan buruk itu digoreskan oleh seseorang pada masa lampaunya. Jika takdir baik dan buruk itu ditetapkan oleh Tuhan di zaman azali, maka itu artinya Tuhan telah
berbuat zalim bagi sebagian hamba-Nya. Jika sudah demikian, berarti Tuhan telah pilih kasih terhadap hamba-Nya. Padahal, Tuhan tidak merugikan sedikit pun kepada manusia. Maka, jelas Tuhan tidak menetapkan takdir sebagaimana yang dipahami oleh sebagian besar umat Islam hingga sekarang ini. Maka, kita sekarang ini bukanlah kita yang baru dicipta. Tapi kita sekarang ini adalah manusia yang telah lahir beberapa kali, bahkan ratusan atau bahkan ribuan kali.
Mengenai petaka atau bencana yang menimpa manusia di bumi ini, dapat dirujuk pada ayat-ayat berikut. Perhatikan dengan seksama dua ayat di bawah ini.
"Dan, musibah apa pun yang menimpamu, maka itu disebabkan oleh tindakanmu sendiri, dan Allah mengampuni sebagian besar kesalahanmu."
"Dan, kalian tidak dapat melepaskan diri dari bumi ini. Bagimu, tiada pelindung dan penolong selain Allah. (QS 42: 30-31)
Apa saja jenis musibah atau bencana yang menimpa seseorang, ternyata itu akibat perbuatan tangannya sendiri. Bukan oleh orang lain. Bukan oleh Tuhan. Bukan oleh setan dan jin. Ternyata semua itu disebabkan oleh ulah yang tertimpa musibah itu. Termasuk kalau ada bayi yang dilahirkan cacat. Itu disebabkan oleh perbuatan jiwa si bayi tersebut. Banyak orang Islam yang tidak memahami tentang kelahiran kembali. Atau, reinkarnasi. Sehingga, kalau ada bayi cacat maka itu dianggap oleh kondisi kesehatan orangtuanya. Misalnya, ada kerusakan genetis. Penyakit dalam kandungan. Oleh sebab-sebab lain. Atau, karena dalam peperangan si bayi terkena peluru nyasar sehingga meski terselamatkan ia kehilangan anggota badannya. Umumnya orang tidak mengerti bahwa itu disebabkan oleh hutang-piutang, kesalahan atau karma pada masa di kehidupan sebelumnya.
Memang, ada proses karma. Pertama si orangtua mempunyai karma negatif, atau karma buruk. Sehingga ketika dia mengandung, janin yang dikandungnya itu cacat. Jadi, yang cacat itu raga si bayi. Sedangkan raga itu sendiri ya tidak ada maknanya. Nah, ketika raga bayi itu cacat, maka jiwa yang dimasukkan ke dalam raga yang cacat itu adalah jiwa yang hutang karma. Jiwa yang pada kehidupan masa lalunya banyak berbuat keburukan. Dan, bayi yang dilahirkan cacat itu merupakan kaitan karma orangtua dan bayi tersebut. Sama-sama punya karma buruk pada kehidupan masa lalunya. Meskipun hal ini tidak berarti ada kaitan karma buruk antara orangtua dan si bayi pada kehidupan lalunya.
Kembali kepada ayat di atas. Disebutkan bahwa Tuhan mengampuni sebagian besar kesalahan manusia. Apa kaitannya dengan reinkarnasi?
Jika Tuhan tidak mengampuni sebagian besar kesalahan manusia, maka manusia tidak akan mengalami kemajuan dalam hidupnya. Bayangkan, jika hutang seratus unit harus dibayar 100 unit; apa yang terjadi? akibatnyaTak ada perubahan di dalam kehidupan manusia. Tuhan itu Maha Pemaaf. Sehingga, Tuhan tak akan mewujudkan balasan lebih dari pada keburukan yang pernah dibuat hamba-Nya. Tuhan bukanlah tukang balas. Namun, kita pun harus paham bahwa mekanisme sebab-akibat itu merupakan ketetapan-Nya.
Dalam bahasa agama, cara kerja alam raya dalam kaitannya dengan sebab dan akibat disebut pemberian pahala untuk kebaikan dan pembalasan atau azab bagi kejahatan. Karena rahman dan rahim-Nya, kebaikan akan mendatangkan kebaikan berlipat ganda, tapi keburukan hanya mengakibat-kan keburukan yang setara atau kurang. Dalam bahasa psikologis alam raya itu bersifat memaafkan. Hal semacam inilah yang disebut dalam Alquran sebagai kebajikan Tuhan. Dia memaafkan sebagian besar kesalahan yang pernah dilakukan
manusia.
Pada QS 42: 31, terdapat peringatan dari Tuhan. Apa isinya? Secara normal, manusia tidak akan dapat meninggalkan bumi ini. Salah satu unsur pembentuk fisik manusia adalah bumi. Maka, secara alami manusia tertarik oleh keindahan bumi. Dan, gaya tarik bumi terhadap unsur-unsur fisik manusia, yaitu bumi, air, api dan udara, sangat kuat. Sehingga manusia cenderung untuk kembali hidup di bumi. Hal semacam ini dikabarkan dalam QS 7:25, bahwa manusia dihidupkan oleh Tuhan di bumi, dimatikan di bumi dan dibangkitkan di bumi juga. Dan, jikalau manusia hanya mengikuti hukum alam, tidak ada aksi dari manusianya sendiri untuk melepaskan diri dari bumi, maka selamanya ia akan tinggal di bumi. Sehingga, kenikmatan surga pun sebatas kenikmatan yang tersedia di bumi ini. Maka, pada penutup ayat 31 disebutkan bahwa bagi manusia tak ada pelindung dan penolongnya selain Allah. Dengan kata lain, pelindung dan penolong manusia itu hanyalah Allah!
Kata “Allah” dalam Alquran adalah sebutan bagi Tuhan semesta alam. Maka, bagi yang bukan orang Islam tidak perlu rancu terhadap sebutan Tuhan. Bahkan di Alquran sendiri Tuhan dapat disebut berdasarkan Nama-nama baik-Nya (QS 17: 110). Bagi khazanah “New Age”, Tuhan disebut sebagai “Sang Maha Diri”, the Absolute Reality atau Absolute Self. Sedang-kan diri manusia ya “sang diri” atau diri sejati saja. Maka, tujuan hidup manusia adalah kembalinya “sang diri” kepada “Sang Maha Diri”.
Perjalanan sang diri kepada Tuhannya dalam hitungan waktu fisik amatlah panjang. Manusia yang sudah terkungkung oleh ruang-waktu, harus menempuhnya dalam hitungan jutaan tahun bumi. Jika satu generasi perlu hadir selama 50-100 tahun, maka perlu puluhan hingga ribuan kali manusia dapat menyempurnakan dirinya. Dengan kata lain, untuk dapat kembali ke alam kelanggengan atau paling tidak keluar dari bumi manusia perlu
dilahir-kan berkali-kali. Manusia perlu mengikuti kala-cakra, atau putaran roda kehidupan di bumi.
Untuk kembali kepada-Nya, ya hanya dengan cara berlindung kepda-Nya semata. Jika kita masih berlindung kepada yang lain, kepada selain-Nya yang notabene hamba-Nya, maka kita pasti menderita di bumi ini. Makanya,
semua agama yang ada memerintahkan manusia untuk berlindung dan mohon pertolongan kepada-Nya semata. Inilah yang disebut tauhid dalam agama Islam. Meng-Esa-kan Tuhan
Sumber: http:// rasamulya.wordpress.com/2007/ 11/23/ artikel-tentang-reinkarnasi-dal am-al-quran-dari-ahmad-chodjim -pengarang-bukusyech-siti-jena r/
Kamis, 11 Oktober 2012
LATIHAN MEMBUKA GULUNGAN KUNDALINI.
COPAS BY: Arumsekartaji
Sehat Alami Reiki.
buku reiki, delta stage, gelombang otak, gulungan kundalini, meditasi, theta stage
Bagi Anda yang telah mendalami Reiki level 2 diharapkan kundalini
Anda sudah bangkit. Namun agar gulungan kundalini yang berada di
perineum membuka lebih banyak lagi, diperlukan latihan dengan
mengucapkan afirmasi membuka gulungan kundalini. Teknik ini amat mudah
dan efektif. Dengan terbukanya lebih banyak gulungan kundalini, energi
kundalini yang naik melalui jalur sushumna akan lebih banyak. Semakin
banyak gulungan kundalini yang terbuka, semakin baik dan bagus kualitas
energi kundalini.Sehat dengan reiki kundalini mengharapkan bagi Anda yang serius untuk melatih membuka gulungan kundalini, ada banyak buku panduan yang bisa dijadikan rujukan. Kebangkitan kundalini yang diikuti membukanya gulungan kundalini akan menimbulkan sensasi yang terkadang nyaman dan tidak nyaman. Istilah tidak nyaman boleh disebut dengan kundalini syndrome. Namun janganlah takut menghadapi rasa tidak nyaman saat berlatih mengaktifkan kundalini.
Pada permulaan pembangkitan, energi kundalini masih berwarna merah keemasan. Setelah banyak terbukanya gulungan kundalini, energi kundalini akan berubah secara berurutan mulai dari warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu, putih dan emas sampai akhirnya tidak punya warna, Wow?
Nah berikut ini Anda bisa melatih membuka gulungan kundalini dengan teknik mengucapkan afirmasi. Posisi terserah Anda. Anda sebaiknya duduk bersila di lantai atau duduk di kursi tanpa sandaran. Setelah kundalini Anda aktif dengan sendirinya, Anda bebas mengucapkan afirmasi ini di sembarang kegiatan dan suasana.
Afirmasi 1 : Saya niat membuka gulungan kundalini lebih banyak lagi. Gulungan kundalini akan terbuka secara otomatis. Per satu detik 999 biliun gulungan kundalini akan terbuka secara terus menerus dan untuk selamanya.
Biarkan selama 1 menit lalu lanjutkan
Afirmasi 2 : Saya niat menaikkan energi kundalini. Energi kundalini naik melalui jalur sushumna melewati chakra mooladhara, chakra swadisthan, chakra nabhi, chakra solar flexsus, chakra annahata, chakra visuddhi, chakra ajna, chakra sahasrara. Dan energi kundalini menyembur amat derasnya keluar melalui chakra sahasrara secara terus menerus.
Biarkan selama 1 menit lalu lanjutkan
Afirmasi 3 : Saya niat memutar chakra sahasrara berlawanan dengan arah putaran jarum jam secara terus menerus dengan kecepatan putaran yang telah dipercepat hingga 999 biliun kali lipat dari kecepatan putaran semula.
Apabila Anda melakukan afirmasi ketiga tadi setiap hari secara rutin minimal 1 kali diharapkan kualitas energi kundalini akan lebih baik dari sebelumnya. Anda boleh juga mengucapkan ketiga afirmasi tadi lebih dari 1 kali. Untuk berlatih ini memang tidak ada batasan. Semakin Anda rajin berlatih semakin baik pula hasilnya.
Untuk mendapatkan hasil maksimal dalam latihan, alangkah baiknya ke – 3 airmasi tadi Anda hapalkan di luar kepala. Di saat berkendara, santai di kantor atau rumah, menjelang tidur di malam hari, Anda bisa mengucapkan affirmasi itu dengan penuh penghayatan. Untuk hasil maksimal, jika saat Anda meditasi dalam kondisi gelombang otak Anda masuk ke delta stage atau teta stage, afirmasi tadi akan mudah terpogram ke dalam alam bawah sadar.
Suatu saat di luar latihan, tanpa diniatkan getaran energi kundalini akan bekerja dengan sendirinya. Tiba-tiba getaran energi kundalini akan menyebar ke seluruh bagian tubuh Anda. Itu tandanya energi kundalini sedang bekerja membersihkan seluruh energi negatif dalam tubuh. Termasuk di sini energi penyakit yang menghinggapi organ tubuh. Terkadang energi itu akan lenyap tiba-tiba dan untuk beberapa hari tidak menampakkan sensasi lagi pada tubuh phisik ini.
Untuk hasil maksimal silahkan baca buku petunjuk latihan itu. Demikianlah Suhandono Wijoyokusumo dan Gusti Swastika memaparkan dalam bukunya Kundalini Cara Mudah dan Praktis Membangkitkan Kundalini Anda.
Makna dari Surat QS Maryam
Sahabat berikut ada dua Surat di dalam Al
Quran yg sangat menarik sekali bagi saya pribadi , yg saat ini masih
terus banyak belajar....mohon utk yg Fanatik tidak menanggapi catatan
ini secara berlebih lebihan...Secara pribadi saya lebih tertarik dengan
Pemahaman para Sufi dan ilmu Tasawuf...utk itu biarkan saya Berproses,
berkembang mencari Cahaya ilahi sbg bekal perjalanan saya menuju
kehidupan
yang lebih baik lagi..yaitu
hidup didlm cahaya ilahi bukan hidup di dlm ilusi spt kita hidup saat
ini.....seperti yg tertulis dlm surat berikut,
QS. Maryam (19): 38
Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami (Allah). Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan(kegelapan) yang nyata (karena keterbatasan penglihatan dan pendengarannya).
------------------------------ ------------------------------ ------------
Apakah ayat ini menjelaskan Tentang perbedaan orang2 yg sdh mencapai Pencerahan..? dan yg belum mencapai Pencerahan ! Seperti Ma'rifatullah....yaitu mencapai kesadaran Jiwa dan kesadaran Ron...dimana jiwa dan Ruh memiliki kesadaran yg lebih tinggi, lebih tajam, lebih terang dari kesadran fisik tubuh ini.
------------------------------ -------00
QS. Al Baqarah (2): 28
Mengapa kamu mengingkari Allah, padahal kamu tadinya mati , lalu Allah menghidupkan kamu , kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali , kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan ?
------------------------------ ------------------------------ -------------
APAKAH AYAT INI ADA KAIT-ANNYA DGN REINKARNASI....?? Entahlahh....? tentu hanya orang2 yg telah mengalaminya saja yg bisa menjawabnya...hanya orang2 yg sdh mencapai kesadaran Jiwa yg mampu melihat ini.... dan utk itu kenapa kita tidak belajar utk mengalaminya ? ..... Waulahualam....
Okelah kawan, saya ucapkan selamat belajar dan teruslah belajar mencari ilmu yg benar, salam _/\_
QS. Maryam (19): 38
Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami (Allah). Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan(kegelapan) yang nyata (karena keterbatasan penglihatan dan pendengarannya).
------------------------------
Apakah ayat ini menjelaskan Tentang perbedaan orang2 yg sdh mencapai Pencerahan..? dan yg belum mencapai Pencerahan ! Seperti Ma'rifatullah....yaitu mencapai kesadaran Jiwa dan kesadaran Ron...dimana jiwa dan Ruh memiliki kesadaran yg lebih tinggi, lebih tajam, lebih terang dari kesadran fisik tubuh ini.
------------------------------
QS. Al Baqarah (2): 28
Mengapa kamu mengingkari Allah, padahal kamu tadinya mati , lalu Allah menghidupkan kamu , kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali , kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan ?
------------------------------
APAKAH AYAT INI ADA KAIT-ANNYA DGN REINKARNASI....?? Entahlahh....? tentu hanya orang2 yg telah mengalaminya saja yg bisa menjawabnya...hanya orang2 yg sdh mencapai kesadaran Jiwa yg mampu melihat ini.... dan utk itu kenapa kita tidak belajar utk mengalaminya ? ..... Waulahualam....
Okelah kawan, saya ucapkan selamat belajar dan teruslah belajar mencari ilmu yg benar, salam _/\_
Minggu, 07 Oktober 2012
Titik Ba
Copas dari blog Agus. A S "Essence " http://perluasancinta.blogspot.com/search/label/Titik/Ba
Dari buku:
Titik Ba
Karangan: Ahmad Thoha Faz
Halaman 416 - 418
-----------------------------------------
Karangan: Ahmad Thoha Faz
Halaman 416 - 418
-----------------------------------------
“Misalkan air
laut dijadikan tinta, dan daun-daun diseluruh jagat ini dijadikan kertasnya,
masih belum cukup untuk menuliskan ilmu Allah, Ki Sanak,” ujar Sunan Bonang.
“Tidak
sebanyak itu yang saya mau tuntut. Saya cuma perlu satu titik. Di titik Ba itu,
Kanjeng,” balas Raden Mas Syahid yang kelak bergelar Sunan Kalijaga.
(Dari film: Sunan Kalijaga 1984)
Ditulis pada sampul depan dari buku ini
(Dari film: Sunan Kalijaga 1984)
Ditulis pada sampul depan dari buku ini
“Aku adalah
titik di bawah huruf ba pada basmalah”
– Ali bin Abu Thalib (Halaman 415)
– Ali bin Abu Thalib (Halaman 415)
Tanda titik
berjumlah satu, antara lain, diberikan pada dua huruf: ba dan nun. Bentuk kedua
huruf tersebut sama persis, kecuali mengenai letak titik. Bila titik disimpan
diatas, maka disebut nun. Bila disimpan dibawah, maka disebut ba.
Konon,
menurut riwayat, sebelum diri dan dunia diciptakan, lebih dahulu Allah
menciptakan kalam (QS.68:1-6). Kalam tersebut diperintahkan oleh-Nya untuk
mencatat semua khazanah-Nya. Titik nun melambangkan khazanah yang tersembunyi
itu (kuntu kanzan makhfiyyan).
Titik nun
lalu diturunkan sehingga ia tidak lagi dilingkupi oleh sebuah wadah. Ketika itu
nun berubah menjadi ba, dengan tujuan agar khazanah-Nya dapat dikenal (wa
ahbabtu an u’rafu). Setelah itu, Allah menciptakan makhluk (fa khalaqtu
al-khalq), sehingga Dia dapat dikenali secara aktual-sebab sudah terdapat pihak
lain yang siap sedia secara kodrati mengenalnya.
Ketiga proses
diatas dirangkum dalam hadis qudsi sebagai berikut,
“Kuntu kanzan makhfiyyan wa ahbabtu an u’rafu fa khalaqtu al-khalq li ya’rifuni”
(Aku ialah khazanah yang tersembunyi, dan Aku ingin dikenal, maka Kuciptakan makhluk untuk mengenal-Ku).
Semua itu, menandakan bahwa Allah berkenan bahkan senang apabila tindakan, nama-nama, dan sifat-sifat-Nya dikenal dan dikenang oleh manusia. Jadi, titik ba pada pangkal basmalah merupakan pintu gerbang dan sekaligus gudang yang menyimpan segala khazanah-Nya.
“Kuntu kanzan makhfiyyan wa ahbabtu an u’rafu fa khalaqtu al-khalq li ya’rifuni”
(Aku ialah khazanah yang tersembunyi, dan Aku ingin dikenal, maka Kuciptakan makhluk untuk mengenal-Ku).
Semua itu, menandakan bahwa Allah berkenan bahkan senang apabila tindakan, nama-nama, dan sifat-sifat-Nya dikenal dan dikenang oleh manusia. Jadi, titik ba pada pangkal basmalah merupakan pintu gerbang dan sekaligus gudang yang menyimpan segala khazanah-Nya.
Dala ilmu
tafsir disebutkan bahwa Al-Quran mengandung lima tema, yaitu:
1) tauhid,
2) janji dan ancaman,
3) ibadah,
4) jalan menuju kebahagiaan, dan
5) kisah-kisah umat terdahulu.
Kelima tema
itu diringkas dalam surah yang pertama: Al-Fatihah. Maka, para ahi tafsir
mengatakan Al-Fatihah adalah ringkasan Al-Quran yang terdiri dari 30 juz, 114 surat,
6.236 ayat. Atau disebut al-wafiyah yang berarti “yang mencakup”.
Selanjutnya,
sebagian ahli tafsir menjelaskan tema-tema Surah Al-Fatihah diringkas lagi
kedalam ayat yang pertama: basmalah. Dan basmalah diringkas kedalam huruf yang
pertama: ba. Sejalan dengan itu, huruf ba mempunyai kepanjangan bi kana ma
kana, wa bi yakunu ma yakunu, fa wujud al-awalimi bi yang artinya: “Dengan Aku
ada apa saja yang telah ada, dan dengan Aku sedang/akan ada apa saja yang
sedang/akan ada, maka keberadaan semua alam ada dengan-Ku.” (Mungkin karena
merasa kurang tuntas, sebagian ahli tafsir meneruskan lagi bahwa huruf ba
pangkal basmalah itu dapat diringkas kedalam titik dibawah huruf ba atau “titik
ba”).
Selain
merupakan pankal dari pangkal Al-Quran, huruf ba adalah huruf yang paling awal
diucapkan oleh manusia keturunan Adam. Ketika manusia diperintahkan bersaksi
oleh Allah, “Bukankah Aku adalah Tuhan kalian ?” Maka mereka menjawab serempak,
“Bala” (Ya kami bersaksi) (QS.7:171).
Nb: Catatan saya
yang ringkas ini tentu saja serasa sangat kurang.
Untuk selengkapnya dapat dibaca diperpustakaan atau membelinya ditoko buku :)
Untuk selengkapnya dapat dibaca diperpustakaan atau membelinya ditoko buku :)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Manusia,”
kata Jalaluddin Rumi. “melewati tiga jenjang. Pada jenjang pertama, ia
menyembah apa saja:
- manusia, perempuan, uang, anak-anak, bumi, tanah dan batu. Kemudian, ketika sedikit lebih maju, ia menyembah Tuhan. Pada akhirnya, ia tidak berkata, “Aku menyembah Tuhan”, maupun, “Aku tidak menyembah Tuhan”. Ia telah melewati tahapan ketiga.”
- manusia, perempuan, uang, anak-anak, bumi, tanah dan batu. Kemudian, ketika sedikit lebih maju, ia menyembah Tuhan. Pada akhirnya, ia tidak berkata, “Aku menyembah Tuhan”, maupun, “Aku tidak menyembah Tuhan”. Ia telah melewati tahapan ketiga.”
(Dari
kumpulan ucapan dan ajaran Jalaluddin Rumi yang berjudul Fihi Ma Fihi
(Didalamnya adalah apa yang ada didalamnya), yang digunakan sebagai buku-buku
rujukan para Sufi)
Untuk
mendekati jalan sufi, sang salik harus menyadari bahwa dirinya, sebagian besar
merupakan serangkaian dari apa yang saat ini disebut pengkondisian – gagasan-gagasan
kaku dan prasangka. Kadang-kadang respon otomatis yang telah terjadi melalui
pelatihan orang lain. Manusia tidaklah sebebas yang diduga. Tahapan pertama
bagi seseorang adalah untuk melepaskan diri dari pemikiran bahwa dirinya
mengerti dan benar-benar mengerti. Tetapi manusia telah diajari bahwa dirinya
bisa memahami melalui proses yang sama, yaitu proses logika. Ajaran ini telah
melemahkannya.
“Jika engkau
mengikuti cara-cara yang telah diajarkan kepadamu, yang mungkin telah engkau
warisi, karena hanya ada alasan lain selain ini, maka engkau tidak logis”
* Catatan
yang juga hanya sedikit ini saya ambil dari buku Mahkota Sufi halaman 158 –
Idris Shah.
Langganan:
Postingan (Atom)